[OPINI PEMBACA] PT INKA, Sebuah Pabrik atau Karoseri?
Artikel di bawah ini adalah opini dari Pembaca sebagai tulisan REDCitizen. Penulisan opini ini tidak mewakilkan pandangan resmi dari Tim REDaksi
Para railfans dikejutkan oleh sebuah unggahan foto yang dikirim oleh pengguna Twitter Ā bernama M. Gaz (@gerbongbagasi) menunjukkan sebuah komponen maskara serta interior salah satu kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) di sebuah situs perusahaan yang bernama Tedrail.
Asal muasal komponen karya anak bangsa, kyknya kenal nih š§
Sc : https://t.co/KmOSmsRBlC pic.twitter.com/HGUJdQtJ0K
ā M. Gaz (@gerbongbagasi) March 1, 2023
Di unggahan tersebut tercantum juga suatu potongan artikel dari situs perusahaan Tedrail yang menyatakan bahwa mereka sudah turut andil dalam produksi KRL Bandara Soekarno-Hatta serta LRT Palembang dan Jabodebek. Tedrail, dengan nama penuh Jiangsu Tedrail Industrial Co., Ltd. adalah sebuah pabrik manufaktur komponen kereta yang terletak di Jiangsu, Tiongkok. Hal ini menjadi suatu kejutan bagi para railfans serta warganet. Lantas, mengapa PT. INKA melakukan ini?
Outsourcing: Sebuah Hal yang Lumrah
Outsourcing atau alih daya adalah pemindahan suatu proses produksi ataupun pekerjaan ke pihak ketiga.Ā Alih daya dilakukan untuk menekan biaya produksi serta untuk meningkatkan laju produksi barang. Selain itu, alih daya dilakukan karena tiadanya alat atau fasilitas di pabrik utama untuk membuat komponen yang dibutuhkan. Alih daya merupakan hal yang sangat lumrah dilakukan oleh perusahaan industri transportasi. Hal ini terlihat sangat jelas pada produksi pesawat komersial. Sebagai contoh, kita mengambil pesawat jenis 787-8 produksi Boeing dari Amerika Serikat.
Badan tengah pesawat ini dimanufaktur oleh Italia. Sayap dimanufaktur oleh Jepang. Ujung sayap serta tailcone diproduksi di Korea Selatan. Bahkan sampai ekor dan roda dibuat oleh Tiongkok dan Jepang. Masih banyak lagi negara yang turut andil dalam produksi pesawat tersebut, tak terkecuali Amerika Serikat itu sendiri.
Hal yang serupa dapat kita jumpai di dalam kereta Produksi INKA. Menghadapi sebuah pesanan yang amat besar jumlahnya dari KAI, diikuti dengan jangka waktu yang pendek serta kapasitas produksi yang terbatas, PT. INKA memutuskan untuk mengalihdayakan komponen-komponen seperti bogie, rangka bodi, sistem traksi, motor, dan sebagainya. Untuk komponen lainnya seperti pendingin udara, coupler, dan tempat duduk diproduksi lokal.
Diawali dengan pembuatan desain di Indonesia. Kemudian desain tersebut akan dikirimkan ke subkontraktor yang bersedia untuk memproduksi komponen tersebut. Setelah jadi, komponen tersebut akan dikirim ke Indonesia untuk di rakit di pabrik INKA.
Rangka Buatan Indonesia: Persepsi Yang Keliru
Sebenarnya yang menjadi permasalahan bukanlah kegiatan alih daya komponen yang dilakukan PT. INKA. Namun yang menjadi biang keroknya ialah klaim pemerintah bahwa maskara serta bodi kereta diproduksi dalam negeri. Ketika foto maskara, rangka bodi, interior, dan bahkan pendingin udara ditemukan di situs Jiangsu Tedrail, warga merasa ditipu. Di dalam sebuah presentasi yang ditunjukkan oleh Kemenhub Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), sebuah infografis menunjukkan bahwa Interior serta rangka bodi diproduksi di Indonesia.
Kenyataannya, bagian tersebut didesain di INKA dan di alih daya ke Tedrail Tiongkok. Ini merupakan salah satu masalah yang kerap dihadapi oleh produk-produk buatan dalam negeri. Akibat dari pembawaan informasi yang menyimpang, masyarakat telah diberi sebuah persepsi bahwa bagian tersebut dapat serta mampu diproduksi oleh PT. INKA secara lokal. Seandainya pihak klien jujur serta transparan mengenai asal komponen dan proses manufaktur kereta tersebut, masyarakat tentu tidak akan kaget bila melihat salah satu komponen penting kereta diproduksi oleh vendor luar negeri.
INKA, Sebuah Pabrik atau Karoseri?
Menurut Susilo (1995) kata karoseri, berasal dari kata carroza (Italia) yang memiliki arti kereta roda empat, dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang menyediakan layanan desain serta produksi bodi dan interior sebuah kendaraan dari sasis yang sudah tersedia (Nugroho, 1986). Ā Sementara itu, berdasarkan KBBI, pabrik didefinisikan sebagai bangunan dengan perlengkapan mesin tempat membuat atau memproduksi barang tertentu dalam jumlah besar untuk diperdagangkan.
Berdasarkan definisi ini, kita bisa katakan bahwa karoseri adalah salah satu turunan dari pabrik. Namun, menyebut PT. INKA adalah sebuah karoseri sebenarnya kurang tepat. Pernyataan ini kurang tepat karena PT. INKA sebagai perusahaan milik negara memiliki fokus untuk memproduksi kereta api berpenggerak maupun tidak berpenggerak untuk mendukung permintaan dalam negeri ataupun seluruh dunia. Namun, pernyataan ini juga tidak sepenuhnya salah karena PT. INKA mempunyai sejarah dalam membuat bus di bawah label Inobus.
Terlepas dari itu, PT. INKA tetap lebih pantas disebut sebagai perusahaan kereta api ketimbang karoseri berdasarkan definisi yang kita telah tuliskan di atas. Dikarenakan foto komponen kereta INKA yang ditemukan di sebuah situs perusahaan Tiongkok, ditambah dengan persepsi komponen kunci sudah dapat dibuat secara lokal menumbuhkan sebuah persepsi dan anggapan baru bahwa PT. INKA hanyalah sebuah pabrik perakitan seperti karoseri bus.
Menambah lagi, dengan adanya informasi alih daya yang baru saja diketahui oleh masyarakat tidak sejalan dengan persepsi yang ditanamkan oleh pemerintah mengenai TKDN dan Bangga Buatan Indonesia. Dari situ, rasa kekecewaan serta ketidakpercayaan masyarakat terhadap produk buatan dalam negeri tumbuh, merugikan industri lokal, termasuk PT. INKA. (REDCitizen Journalism/Dimasyah Sylva)
Sumber:
- Direktorat Jenderal Perkeretaapian
- Jiangsu Tedrail Industrial Co., Ltd.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia
- Susilo. 1995. āINDUSTRI KAROSERIā https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/2185/05.2%20bab%202.pdf?sequence=5&isAllowed=y Diakses pada 4 Maret 2023 pukul 14:22