Berita KAIndonesiaKAIKAI CommuterKereta Api

Stadler-INKA Indonesia: 3 Tahun Berlalu, Tiada Kabar Baru

Ilustrasi: Pihak representatif INKA dan Stadler sedang berfoto di depan kereta SMILE di Pabrik Bussnang, Swiss. | Foto: kemlu.go.id

REDigest.web.id, 22/3 – Pada tahun 2019, Stadler AG bersama dengan PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero) menandatangani sebuah kontrak joint venture di Kantor Pusat Stadler yang berlokasi di Bussnang, Swiss. Bersamaan dengan pembentukan perusahaan patungan, kedua belah pihak juga menyetujui untuk melaksanakan produksi kereta mereka di pabrik baru yang berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur. Namun, sampai sekarang belum ada kabar terbaru dari kedua belah pihak sejak mereka bertemu 3 tahun lalu.

Bussnang: Permulaan Kemitraan INKA dan Stadler

Pada 20 September 2019, Direktur utama PT INKA Budi Noviantoro, Ketua Dewan Direksi Stadler Rail AG Peter Spuhler dan Direktur Penjualan Stadler Rail AG Ansgar Brockmeyer menandatangani sebuah kontrak untuk membentuk sebuah perusahaan patungan atau joint venture (JV) atas nama PT Stadler-INKA Indonesia (SII).

Pada saat itu juga, Menteri BUMN pada saat itu, Rini M. Soemarno menghadiri penandatanganan kontrak tersebut. Kontrak JV tersebut disertai dengan persyaratan, yakni pemesanan 500 unit kereta suburban dengan opsi untuk menambah 500 unit lagi. Lalu pada 30 Juli 2020 di Jakarta, representatif INKA dan Stadler menandatangani dokumen anggaran dasar untuk PT SII di hadapan para notaris.

Stadler: Ambisi untuk Menembus Pasar Asia

Kerja sama yang dilakukan Stadler ini bukanlah tanpa alasan. Pabrik kereta asli Swiss itu sudah berniat untuk menembus pasar Asia sejak lama. Namun Stadler belum mendapat sebuah rekan yang sesuai untuk melaksanakan tujuan tersebut. Sampai pada akhirnya, mereka menetapkan untuk bekerja sama PT INKA untuk membantu mengembangkan sayap mereka ke pasar Asia. Selain itu, kemitraan Stadler dapat membantu mengembangkan industri perkeretaapian Indonesia. Mengutip dari artikel resmi Stadler:

Stadler dengan bangga telah menandatangani kontrak usaha patungan dengan PT INKA hari ini. Setelah beberapa kali gagal memasuki pasar Asia dari Eropa, kami menyadari bahwa hal ini tidak mungkin dilakukan tanpa adanya lokasi produksi di tempat. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mencari mitra lokal yang sesuai, dan akhirnya berhasil menemukannya setelah lebih dari sepuluh tahun mencari. Hal ini memungkinkan kami untuk melakukan lompatan ke Asia. Kami yakin bahwa di PT INKA, kami telah menemukan mitra profesional untuk usaha patungan ini. Lokasi produksi baru di Indonesia mengkonsolidasikan entri pasar Stadler di Asia dan menciptakan kondisi terbaik untuk mencapai pertumbuhan di kawasan ini.

Ketua Dewan Direksi Stadler Rail AG, Peter Spuhler.

Banyuwangi: Sudah Resmi, Tapi Tiada Tanda PT SII

Pada 10 Maret 2023, KAI, KAI Commuter, INKA, serta Wakil Menteri II BUMN meresmikan Pabrik Workshop INKA Banyuwangi. Bersamaan dengan peresmian workshop, sejumlah kontrak pengadaan sarana baru juga ditandatangani. Terdapat tiga kontrak yang telah ditandatangani, yakni kontrak pengadaan 16 rangkaian SF12 kereta rel listrik baru antara PT INKA dan PT KCI, kontrak pengadaan 612 unit kereta stainless steel baru untuk program replacement tahun 2023-2026, serta kontrak pengadaan 10 unit kereta luxury generasi ketiga untuk KA Argo lawu, Argo Dwipangga, Taksaka, dan 1 unit cadangan perawatan 2023-2024 antara PT INKA (Persero) dan PT KAI (Persero).

Dari seluruh rangkaian acara tersebut, tiada sepatah kata pun yang menyebutkan perusahaan joint venture yang telah dibentuk antara Stadler dan INKA pada 3 tahun silam itu. Hingga saat penulisan artikel ini, belum ada kabar terbaru mengenai JV PT SII, baik dari PT INKA maupun dari Stadler Rail AG. (RED/DS)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


2 komentar pada “Stadler-INKA Indonesia: 3 Tahun Berlalu, Tiada Kabar Baru

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses