Berita KAIndonesiaKereta ApiLRT Jabodebek

Desain Jalur Yang Salah Diduga Jadi Penyebab Roda LRT Jabodebek Aus

Rangkaian LRT Jabodebek saat melintas di kawasan Kampung Makasar | RED/Bayu Tri Sulistyo

REDigest.web.id, 27/10 – Koran Tempo menduga ada kesalahan desain pada jalur rel LRT Jabodebek yang menyebabkan sebanyak 18 set rangkaian LRT Jabodebek harus ditarik untuk bubut roda. Hal tersebut dikonfirmasi oleh sumber yang disadur Koran Tempo.

Kesalahan desain tersebut terdapat pada tikungan yang memiliki radius pendek. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2012 di jalur menikung lebar rel harus dibuat lebih lebar agar bisa menikung dengan aman. Berdasar tabel aturan, pada gauge 1435 mm pada tikungan dengan radius kurang dari 250 meter lebar rel harus dibuat 20 mm lebih lebar.

Berdasar sumber yang Koran Tempo sadur di beberapa tikungan dengan radius kecil pelebaran relnya ditemukan kurang dari standar yang ditentukan. Misalnya di tikungan petak antara Stasiun Cawang dan Stasiun TMII diduga jalurnya hanya dilebarkan 10 mm.

Pengikisan roda ini diduga sudah terjadi sejak 3 tahun lalu saat rangkaian LRT Jabodebek mulai menjalani uji dinamis pada 2020 sehingga ketika sudah beroperasi secara reguler masalah roda baru terlihat. Meski demikian, Direktur Prasarana Perkeretaapian Kemenhub Djarot Tri Wardhono membantah hal tersebut. Ia mengatakan desain jalur LRT Jabodebek sudah sesuai standar yang ditetapkan.

Guna mengatasi masalah keausan, KAI saat ini tengah melakukan bubut roda pada 18 set rangkaian LRT Jabodebek di Depo Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat. Seperti dikutip dari Kompas.com, selain pembubutan KAI juga memesan sebanyak 1000 keping roda ke INKA untuk mengganti roda yang rusak. Diketahui hanya ada satu mesin bubut yang tersedia di Depo LRT Jabodebek. (RED/BTS)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×