Berita KAIndonesiaKAI CommuterKereta Api

KAI Commuter Minta Saran Pengguna dan Pecinta Kereta Api Untuk Tangani Kucing Stasiun

Ilustrasi kucing di peron stasiun | Foto: Kompas.id

REDigest.web.id, 23/4 – Kucing. Hewan karnivora dengan genus felis ini banyak sekali disukai oleh masyarakat. Tingkah lakunya yang lucu bahkan cenderung random, membuat banyak orang menjadi gemas dengan hewan yang satu ini. Namun siapa sangka hewan satu ini bisa menjadi masalah bagi KAI Commuter.

Dalam acara Konferensi Pers dan Halal Bihalal Bersama Komunitas yang diadakan di restoran Aroem, Jakarta Pusat pada Selasa (23/4), KAI Commuter menjelaskan masalah yang terjadi. Masalah utama yang muncul berasal dari kebiasaan penumpang yang memberi makan kucing sembarangan serta kebiasaan buruk kucing yang suka buang air sembarangan.

KAI Commuter saat ini tengah melakukan revitalisasi pada musala stasiun dengan melakukan renovasi serta pemasangan karpet baru supaya penumpang lebih nyaman dalam menjalankan sholat. Namun sayangnya ada saja kucing yang buang air di karpet musala sehingga seringkali sulit untuk dibersihkan. Tak hanya di musala, kucing juga seringkali kedapatan buang air di jok kereta yang mana menimbulkan bau tak sedap di dalam kereta.

Ilustrasi kucing yang duduk di atas gate di stasiun Commuter Line | Suarajogja.id

Kebiasaan penumpang memberi makan kucing di peron stasiun juga menurut KAI Commuter acapkali menimbulkan sejumlah masalah. Ketika makanan yang diberikan adalah makanan kering pembersihannya tidak begitu sulit, namun ketika makanan yang diberikan adalah makanan basah cukup menyulitkan petugas kebersihan. Dan ketika makanan yang diberikan tidak dihabiskan oleh kucing seringkali membuat peron stasiun menjadi kotor.

Belum lagi dengan penumpang yang alergi dengan kucing dan komplain dari komunitas hewan lainnya yang merasa KAI Commuter pilih kasih dalam penegakan aturan. Ditambah banyaknya laporan dari petugas soal kucing yang tertabrak atau terserempet kereta di stasiun.

Permintaan Saran dari KAI Commuter

Ilustrasi: Contoh kucing yang secara tak sengaja menjadi “penumpang gelap” di dalam KRL Commuter Line | Foto: RED/Ikko Haidar Farozy

Dalam kesempatan ini KAI Commuter meminta saran dari komunitas penumpang dan pecinta kereta api mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Mengingat masalah kucing ini adalah isu yang cukup sensitif di masyarakat. Sejumlah saran dan ide pun muncul dari para penumpang dan pecinta kereta api yang hadir di acara ini.

Muni dari komunitas Peron 3 menyarankan agar KAI Commuter menggandeng komunitas pecinta kucing dan pihak yang memang profesional dalam penanganan kucing. Peserta dari Komunitas Forum Komunikasi Penumpang Parung Panjang (FKPPRP) menyarankan agar KAI Commuter lebih tegas dalam penegakan aturan larangan membawa binatang di dalam kereta.

Fatin dari KRL Mania menyarankan KAI Commuter untuk membuat konten edukasi tentang pemberian makan kucing di lokasi yang sudah ditentukan di stasiun lewat media sosial. Peserta dari Jalur Depok Bogor menyarankan agar disediakan lokasi khusus di area stasiun untuk memberi makan binatang. Senada dengan KRL Mania, komunitas GM-MarKA juga menyarankan KAI Commuter untuk mensosialisasikan pemberian makan kucing di lokasi khusus di stasiun.

Selain lewat sosmed, GM-MarKA menyarankan agar sosialisasi ini juga dilakukan melalui signage dan announcer di stasiun. KAI Commuter berterimakasih atas saran dan usulan yang diberikan oleh komunitas pengguna dan pecinta kereta api mengenai kucing di stasiun. Pihaknya akan mempertimbangkan usulan-usulan dan ide-ide yang diberikan untuk nantinya diterapkan di lapangan. (RED/BTS)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


11 komentar pada “KAI Commuter Minta Saran Pengguna dan Pecinta Kereta Api Untuk Tangani Kucing Stasiun

  • Dodi ardyan

    Kalau saran saya.
    1,KAI harus menyiapkan tempat + kandang kucing + pakan
    2,kucing² betina harus di steril biar tidak bertambah banyak
    3,harus di rawat secara kebinatangan
    4,boleh siapa saja yg memberi pakan.

    Balas
  • DwiLe

    1. Melarang orang memberi makan kucing di dalam stasiun,
    2. Menyebar di setiap tempat bahan atau pohon/ aroma yg tdk disukai kucing
    3. Menangkap kucing yg ada di stasiun dibuang yang jauh

    Balas
    • Wahyy

      Kebiasaan buang air di sembarang tempat karena memang bukan kucing peliharaan, baiknya KAI menyediakan tempat khusus supaya kucing tdk berkeliaran di peron stasiun

      Balas
  • Endang hn

    Menurut saya kalau keberadaan kucing sering membuat ketidak nyamanan penumpang dan area stasiun sebaiknya ditangkap saja, strerilkan area stasiun dari binatang ini

    Balas
  • Nat

    Banyak pecinta kucing yang sudah bantu steril kucing” di stasiun.
    Pihak krl atau kai seharusnya bisa membuat tempat dimana penumpang atau pengunjung bisa memberi makan para kucing. Kucing itu bukn hama, kita sama sama makhluk hidup yg hidup berdampingan. Dan tolong dibuktikan kalau KAI ramah terhadap hewan. 🙏🏻

    Balas
  • nitasari

    KAI mengalokasikan dana anggaran untuk steril / kebiri kucing baik betina maupun jantan dengan menggandeng dokter hewan. Kucing yang telah disteril / dikebiri banyak yang ingin mengadopsi dengan menggandeng banyak komunitas pecinta kucing. Sehingga hal ini tentunya juga dapat meningkatkan citra KAI di mata masyarakat

    Balas
  • Mutiara

    1. Kerjasama dgn komunitas pecinta kucing dan/atau DKPKP utk steril (kebiri) kucing jantan maupun betina yg ada di area stasiun. Dgn begitu, kucing tidak akan beranak pinak sehingga populasinya terkontrol dan meminimalkan ketidaknyamanan penumpang KRL.
    2. Menyediakan tempat khusus dan aturan utk pemberian makan kucing, dan disosialisasikan dgn maksimal melalui beragam media (sosmed, signage, dll). Biarkan yg ingin berbagi rezeki dgn kucing, tapi dibantu agar tidak mengganggu ketertiban umum.
    3. Jangan membuang/memindahkan kucing yg sudah ada. Ini jelas tidak solutif, karena pasti akan datang kucing2 baru dari area lain. Selain itu, kucing yg dipindahkan bisa menjadi masalah baru di tempat barunya. Kasihan juga kucingnya, belum tentu bisa bertahan di tempat yg baru.

    Balas
  • Adoy

    Kalau menurut pendapat saya… Sebaiknya sarana umum harus bebas dari hewan seperti itu yang mana bisa menimbulkan ketidaknyamanan dari penumpang ataupun bisa operasional dari sarana umum tersebut. Nanti kalau boleh ada kucing di sarana umum, bisa jadi penyuka hewan lain juga mengusulkan boleh donk… Mungkin kalau itu bonbin boleh lah….Hehehe

    Balas
  • PT. KAI bisa melakukan kerjasama dengan pihak shelter CLOW. Clow adalah rumah sekaligus panti asuhan bagi kucing dan anjing jalanan. Alamat shelter clow bisa anda cari via google

    Balas
  • mamay

    Menurut saya sebagai pencinta kucing tempat umum bolehlah buat kucing karena sama sama mahkluk ciptaan Allah.tapi tempat seperti KAI jelas bahaya ,.dan bikin repot sebaiknya jangan boleh masuk kasihan juga kucingnya…DKPKP yang harus bertugas menangani kucing kucing liar disekitaran stasiun KAI .

    Balas
  • Randiana Riany

    kucing juga punya hak untuk hidup. krn di ciptakan hidup berdampingan dgn manusia. ya beri saja tempat khusus utk memberi makanan. dan kotak kotoran. petugas malas apa utk membersihkan. bantu mensterilkan gratis. ya klo kelihatan ada kucing di area kreta ya petugas masak gak bisa mengambil dan membawa nya kluar area kan kasihan jg klo nt ktabrak. atau bahaya. prinsip nya jangan malaslah dn jangan juga hanya menyalahkan kucing mrk juga punya hak hidup di bumi ini dn mrk binatang yg punya perasaan merasakan lapar dan sakit. ya dibantulah bukan malah di benci spy selamat . kalau mau aman. bawalah ke keshelter biar lbh terawat. mau kluar duit dikit g? jangan cuma menyalahkan kucing dn melarang memberi makan kucing. mereka kasihan kelaparan. ada kucing jg lbh baik drpd stasiun oenuh tikus hayoo.

    Balas

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×