Pengguna KA Kahuripan Keluhkan Skybridge Kiaracondong: 28 Menit untuk Keluar!
REDigest.web.id, 10/11 – Pengoperasian skybridge baru di Stasiun Kiaracondong pada akhir Oktober 2024 ternyata menimbulkan sejumlah masalah. Di antaranya adalah pengaturan flow penumpang yang dirasa sangat buruk. Salah satu warganet yang menceritakan pengalaman ini adalah Raka Anugerah yang merupakan salah satu pengguna KA Kahuripan pada Jumat (1/11) kemarin.
Berdasarkan pengalaman yang ia ceritakan, KA Kahuripan telah masuk pukul 05.34, atau sekitar satu menit sebelum jadwal. Setelah ia bangun dan bersiap-siap, ia melihat antrean justru sudah mengular sekitar 25 meter di depan skybridge. Ia pun kembali duduk di dalam rangkaian sampai pukul 05.45.
Namun akibat antrean yang masih kacau sampai 05.50, akhirnya ia pun memutuskan untuk memantau situasi antrean. Akhirnya ia pun baru dapat naik ke skybridge pada pukul 05.56, atau lebih dari 20 menit setelah kedatangan KA Kahuripan.
Bahkan lebih mengejutkannya, ternyata di concourse atas pun para pengguna Kahuripan malah turun menggunakan tangga biasa. Ia melihat adanya jalur keluar yang lebih landai, tetapi tidak ada arahan dari petugas. Akibatnya, ia melihat banyak sekali pengguna yang membawa barang bawaan yang berat dan banyak turun lewat tangga! Ia pun baru benar-benar keluar dari Stasiun Kiaracondong pada pukul 06.02 atau hampir 30 menit setelah kedatangan KA!
Menutup ceritanya, ia berpendapat “Sebenernya skema skybridge/underpass gini banyak positifnya, karena lebih safety dan tertata, tapi ya, gak 28 menit dan disuruh olah raga ngangkut barang segede gaban bangun tidur juga kali ya, kan ndak mashok akal“
Warganet Sudah “Memprediksi”
Skybridge Stasiun Kiaracondong, Bandung.
Mateng, panasnya berasa sampai sini ♨️ pic.twitter.com/jFOxd4IJcl
— Txt Transportasi Umum (@txttransportasi) September 17, 2024
Permasalahan ini sendiri memang sudah dikeluhkan oleh warganet sejak lama di media sosial. Seperti misalnya pada akun Twitter txttransportasi. Pasalnya sudah tampak dari foto tersebut kalau skybridge dengan desain yang nyaris full kaca itu tampak sempit dan pengap.
Ada yang mempertanyakan kesesuaian desain ini dengan iklim Indonesia yang udaranya panas dan juga kemungkinan adanya jamur di kaca. Tidak hanya itu, juga ada yang teringat dengan atap ruang boarding Pasar Senen yang terbuat dari kaca dan juga sangat panas di siang hari. (RED/IHF)