Konsorsium Tokyo Metro Menang Kontrak Operasional Elizabeth Line, Bagaimana Tantangannya?
REDigest.web.id, 4/12 – Elizabeth Line, salah satu jalur kereta perkotaan di wilayah London Raya, Inggris, yang merupakan salah satu jalur terbaru dan terpadat, pada tahun 2025 akan mengalami pergantian operator. Pergantian operator ini dimenangkan oleh GTS Rail Operations Limited setelah melalui proses lelang yang dilakukan oleh Transport for London (TfL) yang diikuti oleh empat konsorsium, yaitu sebagai berikut:
- Arriva UK Trains
- First Keolis Elizabeth line (joint venture antara FirstGroup plc and Keolis SA)
- GTS Rail Operations Limited (joint venture antara Go Ahead Holdings Limited, Sumitomo Corporation, dan Tokyo Metro Co. Ltd) – pemenang lelang
- MTR Corporation (UK) Limited, yang merupakan operator petahanan pada saat proses lelang dilakukan
Dilansir dari The Guardian, Tokyo Metro bersama dengan Sumitomo dari Jepang dan Go-Ahead Group dari Inggris telah memenangkan kontrak untuk operasional jalur Elizabeth Line mulai Mei 2025 mendatang. Go-Ahead adalah pihak utama dalam konsorsium ini dengan investasi saham sebesar 65%, sementara Tokyo Metro dan Sumitomo Corporation memegang saham masing-masing sebesar 17.5%.
Sementara itu, dilansir dari Independent, ketepatan waktu menjadi permasalahan utama pada jalur Elizabeth Line, di mana sekitar 12.6% kereta mengalami keterlambatan dengan waktu keterlambatan lebih dari 5 menit dari jadwal pada periode April 2023 hingga Maret 2024. Dengan keterlibatan Tokyo Metro, yang dikenal karena memiliki tingkat ketepatan waktu yang lebih tinggi dengan 99% kereta datang dalam waktu 5 menit atau lebih cepat dari jadwal pada periode tahun 2022 berdasarkan laporan keberlanjutan perusahaan, tentunya menjadi harapan tersendiri untuk peningkatan kualitas layanan jalur Elizabeth Line.
Tentunya, dimenangkannya kontrak operasional Elizabeth Line oleh Tokyo Metro menjadi perhatian publik dan pengamat, ditambah lagi bagi Tokyo Metro, kontrak operasional Elizabeth Line ini menjadi pengalaman pertama Tokyo Metro untuk pengelolaan jalur kereta di luar Jepang. Selain itu, terdapat berbagai tantangan lain seperti infrastruktur yang mengalami penuaan pada beberapa bagian jalur atas tanah (overground), serta perbedaan kondisi antara Jepang dan Inggris.
Pada akhirnya, akan dinantikan bagaimana pengalaman dari Tokyo Metro sendiri untuk mengelola salah satu jalur kereta komuter terpanjang, terpadat, dan terbaru di Inggris ini. (RED/FD)