Berita KAIndonesiaKAI CommuterKereta Api

Isu Stasiun Karet hendak Ditutup, KAI Siapkan Akses Baru BNI City?

Stasiun Karet yang rencananya hendak ditutup | Foto: Muhammad Rizky Hisyam

REDigest.web.id, 6/1 – Stasiun Karet saat ini menjadi perbincangan yang sangat panas di media sosial. Stasiun yang lokasinya strategis ini saat ini menghadapi ancaman penutupan operasi. Melansir dari Kompas, Menteri BUMN Erick Thohir penutupan Stasiun Karet ini untuk mengoptimalkan peran Stasiun BNI City sebagai stasiun KA Bandara. Selain itu, pihak KAI juga menilai Stasiun Karet dan Stasiun BNI City terlalu dekat jaraknya.

Meski pihak KAI sudah merencanakan pembangunan selasar yang menghubungkan lokasi Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City, tampaknya masyarakat sudah menolak sangat keras. Melansir dari CNN Indonesia, penolakan tersebut berasal dari jauhnya jarak berjalan kaki dan tidak adanya trotoar yang memadai di Stasiun BNI City. Sementara itu dari Detik, salah satu keunggulan Stasiun Karet bagi pengguna adalah justru adanya penyeberangan sebidang. Menurut mereka hal ini mempermudah daripada harus melewati terowongan.

Proyek Akses Stasiun BNI City

Jalan samping yang menghubungkan Stasiun Karet dan Stasiun BNI City. Tampak jalan yang sempit, gelap, tidak ada atap peneduh, dan banyak sampah | Foto: Muhammad Rizky Hisyam

Pada Sabtu (4/1) kemarin, salah satu kontributor Tim REDaksi melakukan liputan di area Stasiun Karet dan BNI City. Dalam liputannya, tampak saat ini di samping Stasiun Karet memang sudah ada jalur pejalan kaki di sepanjang Sungai Ciliwung. Jalur pejalan kaki ini jika terus ditelusuri akan mengarah ke bagian samping Stasiun BNI City.

Jalan akses antara Stasiun BNI City dan Stasiun Karet dari sisi sebaliknya | Foto: Muhammad Rizky Hisyam

Tampak dari penelusuran bahwa jalur pejalan kaki ini masih sangat jauh dari layak bila hendak menjadi akses pengganti ke Stasiun BNI City. Pertama-tama saja sudah terlihat tidak ada atap yang melindungi selain pohon, sehingga berpotensi panas kepanasan ataupun hujan kehujanan. Lalu kedua, jalur pejalan kaki ini tidak tampak mendapat penerangan sehingga berpotensi menjadi sangat gelap di malam hari. Meski demikian, tampak akses pejalan kaki ini juga sudah memiliki blok taktil untuk membantu pengguna tunanetra.

Proyek pengerjaan akses Stasiun BNI City dari sisi Stasiun Karet | Foto: Muhammad Rizky Hisyam

Setelah berjalan menyusuri pinggiran Stasiun Karet, tampak di ujung peron Stasiun Karet belum ada proses pengerjaan akses baru langsung ke Stasiun BNI City. Akses baru untuk Stasiun BNI City berada di pinggir sisi luar sebelah barat stasiun ini, menghadap langsung ke jalur pejalan kaki ini. Tampak proyek akses dari luar ini berupa pintu masuk dan loket yang sedang dalam pembangunan.

Masuk ke Stasiun BNI City

Proyek akses Stasiun BNI City dari sisi dalam dalam | Foto: Muhammad Rizky Hisyam

Masuk ke dalam Stasiun BNI City, dari dalam tampak pintu akses petugas ke dalam loket dan jendela samping. Pada umumnya jendela samping loket berfungsi sebagai loket penyesuaian tarif atau fare adjustment jika ada pengguna KRL yang saldonya kurang. Selain itu, belum tampak adanya pekerjaan lain terkait akses baru untuk Stasiun BNI City di sisi ini.

Dari sini juga tampak sekilas sisi peron jalur 1 Stasiun BNI City dapat tersambung langsung ke peron jalur 1 Stasiun Karet tanpa halangan berarti. Akan tetapi, belum ada pekerjaan yang menghubungkan antara Stasiun BNI City dengan Stasiun Karet dari posisi ini.

Alasan KAI Commuter: Keselamatan Penumpang

Rangkaian KRL stamformasi 12 kereta di Stasiun Karet. Tampak sebagian kereta tidak mendapatkan peron. | Foto: Muhammad Rizky Hisyam

Pihak KAI Commuter sendiri mengatakan penutupan Stasiun Karet ini salah satu alasannya adalah keselamatan. Pertama-tama, ruang tunggu Stasiun Karet telah KAI nilai mengalami kelebihan kapasitas pada ruang tunggu. Ruang tunggu di Stasiun Karet saat ini memiliki kapasitas hanya 150 orang, sementara melihat arus pengguna, saat ini butuh ruang tunggu kapasitas 330 orang.

Selain itu, tampak dari keadaan lapangan panjang peron Stasiun Karet tidak lagi memadai untuk KRL stamformasi 12 kereta. Tampak pintu untuk PPK dan dua pintu untuk pengguna menggantung, tidak mendapatkan peron. (RED/IHF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×