Berita KAKAIKereta Api

KAI Rencanakan Pembangunan Terowongan Kereta Api Baru di Gumitir

Terowongan Garahan
Sebuah rangkaian KA keluar dari Terowongan Garahan | Foto: Heru Putranto, Wikimedia Commons, CC-BY-SA

REDigest.web.id, 15/8 – Pemerintah Kabupaten Jember bersama dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali menyatakan bahwa Jalur Gumitir yang merupakan penghubung utama jalan raya antara Jember dan Banyuwangi, ditutup pada periode 24 Juli hingga 24 September 2025.

Penutupan jalur ini dilakukan sebagai bagian dari proyek preservasi jalan nasional untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Penutupan jalur ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pekerjaan perbaikan jalan dan jembatan, yang mencakup penanganan longsoran serta perbaikan geometri jalan. Dengan ditutupnya Jalur Gumitir, lalu lintas jalan raya menjadi harus dialihkan, di antaranya melalui Bondowoso dan Situbondo.

Selama periode penutupan Jalur Gumitir ini juga, PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan pembukaan pelayanan penumpang untuk kereta api Pandanwangi (Jember-Ketapang PP) di beberapa stasiun yang selama ini tidak melayani kereta api. Seperti yang ada dalam berita sebelumnya, kereta api Pandanwangi akan berhenti di enam stasiun tambahan. Stasiun-stasiun tersebut adalah Ledokombo, Sempolan, Garahan, Glenmore, Sumberwadung, dan Argopuro. Sehingga, total pemberhentian kereta lokal tersebut menjadi 18 titik pemberhentian setiap perjalanan.

Dengan tingginya lalu lintas kereta di lintas Jember-Banyuwangi, dilansir dari Kompas, PT KAI mengurai opsi pembangunan baru terowongan di wilayah Gumitir untuk menggantikan terowongan yang ada saat ini. KAI menilai bahwa terowongan penghubung antara Jember dan Banyuwangi yang ada pada saat ini adalah terowongan berusia ratusan tahun yang tak lagi memenuhi standar. “Terowongan belum memenuhi standar (baru), aspek dimensi masih yang lama,” kata Manajer Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, Kamis (7/8/2025).

Cahyo juga menambahkan, renovasi pada terowongan yang ada dianggap tidak efisien karena kontur terowongan serta karena aspek keselamatan. Pihak KAI pun telah berkomunikasi dengan Balai Teknik Perkeretaapian serta Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Kini, rencana tersebut tengah dikaji oleh Kementerian Perhubungan untuk dilakukan penyesuaian.

Terowongan yang ada di wilayah Gumitir sendiri merupakan Terowongan Garahan dengan panjang 113 m dan Terowongan Mrawan dengan panjang 690 m. Kedua terowongan ini sudah ada sejak tahun 1902. Sebelumnya, uji coba kereta terbaru tipe stainless steel new generation juga pernah dilakukan pada dua terowongan ini. Namun, dimensi terowongan yang ada tidak memungkinkan untuk dilalui kereta karena usia prasarana yang sudah berumur. Hal ini juga membuat kereta api Logawa yang aslinya akan diperpanjang menuju Banyuwangi menjadi harus berganti menjadi rangkaian stainless steel generasi pertama. (RED/FD)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses