Berita KAIndonesiaKereta Api

Diprotes Budayawan dan Sejarawan, KAI Batalkan Naming Rights Stasiun Cirebon

Nama di pintu masuk Stasiun Cirebon yang sempat diubah menjadi Cirebon BT Batik Trusmi | Foto: Mimbarjumat.com

REDigest.web.id, 1/10 – KAI membatalkan naming rights pada Stasiun Cirebon yang tadinya akan diberi nama Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi. Pembatalan tersebut dikonfirmasi oleh pemilik brand Batik Trusmi, Sally Giovani, dalam postingan di akun media sosial pribadinya.

Dalam pernyataannya, Sally menyatakan kekecewaannya pada pihak KAI yang membatalkan secara sepihak naming rights yang sudah disepakati sebelumnya. Ia juga menyatakan pihaknya bahkan sudah membayar biaya untuk naming rights tersebut.

Sally memahami pro kontra yang muncul di masyarakat. Dirinya menegaskan nami rights ini tidak akan mengubah nama Stasiun Cirebon secara keseluruhan.

 

Mohon supportnya Kami hanya ingin berjuang agar batik semakin dikenal, pariwisata semakin tumbuh, dan ekonomi masyarakat bergerak.
Sayangnya, langkah kami harus terhenti karena adanya intervensi pihak tertentu.

Kami percaya, mimpi brand lokal untuk bisa berdiri sejajar dengan brand nasional bukanlah hal yang salah.

Kami jg menyadari bahwa naming right di cirebon merupakan hal baru jadi ada yg pro dan kontra, dikira kami menganti nama stasiun tersebut padahal hanya menambahkan, namun sangat di sayangkan respon DPRD dan Dinas diterima begitu saja dan KAI memberi keputusan yang tidak profesional 🙏🏻
#haribatiknasional #cirebon #btbatiktrusmi

Posted by Sally Giovany Trusmi on Tuesday, September 30, 2025

Dikutip dari Radar Cirebon, sebelumnya sejumlah tokoh masyarakat mulai dari sejarawan, budayawan, hingga anggota DPRD Kota Cirebon menentang naming rights pada Stasiun Cirebon yang dilakukan oleh Batik Trusmi. Mereka mengatakan naming rights yang dilakukan tak sesuai dengan kearifan lokal serta dikhawatirkan menggerus identitas lokal.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Daop 3 Cirebon masih belum memberikan keterangan resmi mengenai alasan ditundanya peresmian naming rights Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi.

Naming rights pada nama stasiun sebenarnya bukanlah hal baru di perkeretaapian Indonesia. Sebut saja MRT Jakarta yang menjual nama-nama stasiunnya seperti Dukuh Atas BNI, Setiabudi Astra, Senayan Mastercard, Blok M BCA, Cipete Raya Tuku, dan Fatmawati Indomaret. Atau LRT Jakarta yang menjual nama Stasiun Boulevard Utara menjadi Boulevard Utara Summarecon Mall.

Contoh lain adalah KCIC yang menjual nama Stasiun Tegalluar menjadi Tegalluar Summarecon. KAI sendiri juga pernah menjual nama stasiunnya. Sebut saja Semarang Tawang Bank Jateng, Pancoran Bank BJB, dan Sudirman Baru yang diganti namanya menjadi BNI City.

Next: Rapat Dengar Pendapat yang Panas dan Kontroversi Brand Batik Trusmi

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Pages ( 1 of 2 ): 1 2Next »

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses