Tonton Upacara Keagamaan, 50 Orang Tewas Dihantam Kereta Api di India
[20/10]. Kita mungkin sering melihat ada perayaan yang diadakan di dekat jalur kereta api. Entah itu acara pernikahan, keagamaan, atau bahkan festival. Kerumunan penonton memenuhi setiap sudut acara bahkan hingga menutupi jalur kereta api. Tentu sangatlah berbahaya apalagi jika jalur tersebut masih aktif. Seperti yang terjadi di Amritsar, India. Sebanyak 50 orang tewas dihantam kereta api saat menyaksikan upacara Dushera pada Jumat kemarin.
Dikutip dari Wikipedia, Dushera atau juga disebut Vijayadashami adalah upacara yang biasa diadakan di hari ke sepuluh bulan Ashvin atau bulan ketujuh dalam kalender matahari Hindu. Upacara ini diadakan untuk merayakan kemenangan Rama setelah bertarung melawan Rahwana untuk menyelamatkan Shinta yang diculik dalam kisah Ramayana. Salah satu prosesi yang ada dalam upacara ini adalah pembakaran ogoh-ogoh berbentuk Rahwana.
Dalam video yang tersebar di media sosial, terlihat kerumunan massa yang berada di tengah rel kereta api untuk menyaksikan prosesi pembakaran ogoh-ogoh dan kembang api. Dari kejauhan kereta penumpang relasi Jalandhar – Amritsar melaju kencang menuju kerumunan massa. Kereta sempat mengklakson berkali-kali namun massa tak kunjung minggir. Alhasil kerumunan massa yang menonton prosesi dari rel langsung dihantam kereta yang melaju kencang.
50 orang tewas dan 70 lainnya luka-luka akibat peristiwa ini. Petugas kepolisian yang berjaga langsung mengevakuasi korban yang dihantam kereta api. Korban luka selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Ucapan belasungkawa datang dari beberapa pihak. Mulai dari Menteri Perkeretaapian India Piyush Goyal, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden India Rashtra Pati, hingga Presiden Russia Vladimir Putin.
Pejabat Tinggi Kereta Api India Ahwani Lohani menyatakan pihak Indian Railway tidak bertanggungjawab atas apa yang terjadi. Pasalnya jalur tersebut adalah jalur utama dan tidak ada batas kecepatan di jalur tersebut. Selain itu masyarakat berkerumun di jalur kereta yang seharusnya steril dari aktifitas selain operasional kereta. Perdana Menteri India Narendra Modi menyetujui pemberian santunan sebesar Rs 100.000 untuk keluarga korban tewas dan Rs 50.000 untuk korban luka.
(RED/BTS)