Rekayasa Lalin Dampak Pembangunan MRT Jakarta Fase 2 Berlaku 22 Maret-30 Juni 2021
[23/3] Pembangunan MRT Jakarta fase 2A paket CP201 (konstruksi Stasiun Bundaran HI-Harmoni) terus berlanjut.
Dilansir dari Kompas, pembangunan Stasiun Thamrin telah memasuki tahap relokasi drainase dan persiapan pembangunan D-wall (diaphragm wall) dan persiapan tunneling. Sedangkan pembangunan Stasiun Monas telah memasuki tahap pemasangan D-wall.
Plt Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan untuk mendukung pembangunan proyek ini, akan ada rekayasa lalu lintas. Rekayasa ini dilakukan untuk kelancaran arus lalu lintas selama masa konstruksi. Proses pengalihan ini dilakukan oleh PT MRT Jakarta bersama Shimizu-Adhi Karya Joint Venture.
Rekayasa lalu lintas ini dilakukan dari Senin (22/3) ini sampai 30 Juni 2021 mendatang. Terdapat dua pekerjaan yang menyebabkan rekayasa ini, yaitu persiapan konstruksi terowongan di sisi utara Stasiun Bundaran HI, dan persiapan konstruksi Stasiun Thamrin. Berikut tahapan rekayasa lalu lintas dalam persiapan konstruksi terowongan di sisi utara Stasiun Bundaran HI.
Rekayasa lalu lintas tahap 1-4: 22 Maret – 14 April 2021:
Pekerjaan yang akan dilakukan pada rekayasa lalu lintas ini adalah perkuatan tanah untuk akses peluncuran mesin pengebor terowongan. Selain itu juga akan dilakukan pembongkaran sheet pile sisi barat. Sedangkan pengalihan lalu lintas tahap 1-4 adalah sebagai berikut.
Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota) di depan Gedung Lippo Thamrin hingga Menara Topas dibagi menjadi dua sisi yaitu sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Jalan yang sebelumnya memiliki 4 lajur kendaraan reguler+1 lajur TransJakarta menjadi 3 lajur kendaraan reguler di sisi kiri median, dan 1 lajur kendaraan campuran dengan TransJakarta di sisi kanan median.
Dari Menara Topas hingga depan Bawaslu, jalan kembali menjadi 4 lajur kendaraan reguler +1 lajur TransJakarta. Setelah Gedung Bawaslu, yaitu di depan Gedung Jaya lajur kendaraan kembali dibagi menjadi dua sisi yaitu sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Sisi kiri median tengah memiliki 1 lajur kendaraan campuran dengan TransJakarta dan 2 lajur kendaraan reguler, dan 1 lajur kendaraan reguler di sisi kanan median tengah.
Sementara Jalan MH Thamrin sisi timur (arah Blok M) di depan Gedung Sinarmas dibagi menjadi dua sisi yaitu sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Jalan yang sebelumnya memiliki 4 lajur kendaraan reguler+1 lajur TransJakarta menjadi 3 lajur kendaraan reguler di sisi kiri median, dan 1 lajur kendaraan reguler serta 1 lajur kendaraan campuran dengan TransJakarta di sisi kanan median.
Rekayasa lalu lintas tahap 1-4A: 15 April-30 April 2021
Sama seperti tahap 1-4, pekerjaan yang akan dilakukan adalah perkuatan tanah untuk akses peluncuran mesin pengebor terowongan. Selain itu juga akan dilakukan pembongkaran sheet pile sisi barat. Sedangkan pengalihan lalu lintas tahap 1-4A adalah sebagai berikut.
Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota) di depan Gedung Lippo Thamrin hingga Menara Topas dibagi menjadi dua sisi yaitu sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Konfigurasi jalan pun menjadi 3 lajur kendaraan reguler pada sisi kiri median tengah dan 1 lajur kendaraan campuran dengan TransJakarta di sisi kanan median tengah. Selain itu, lajur pada persimpangan Sarinah juga bergeser.
Di depan Menara Topas hingga Lippo Thamrin arus lalu lintas kembali normal dengan 5 lajur kendaraan reguler+1 lajur TransJakarta. Sedang untuk jalan MH Thamrin di sisi barat depan Gedung Jaya dan sisi timur depan Gedung Sinar Mas konfigurasi lajurnya sama dengan tahap 1-4.
Rekayasa lalu lintas tahap 1-4B: 1 Mei-4 Juni 2021
Pekerjaan yang dilakukan kali ini masih melanjutkan pemasangan dinding penahan tanah di area akses peluncuran mesin bor terowongan atau TBM (Tunnel Boring Machine) dan pembongkaran sheet pile sisi timur dan barat.
Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota) mulai dari Gedung Lippo Thamrin hingga Gedung Bawaslu tetap seperti pada tahap 1-4A. Sedangkan mulai dari depan Gedung Jaya berubah menjadi 4 lajur kendaraan reguler dan 1 lajur campuran kendaraan reguler dengan TransJakarta.
Jalan MH Thamrin sisi timur (arah Blok M) di depan Menara Cakrawala dibagi menjadi dua sisi, yaitu sisi kiri dan sisi kanan median tengah. Jalan yang sebelumnya memiliki 5 lajur kendaraan reguler dan 1 lajur TransJakarta menjadi 3 lajur kendaraan reguler di sisi kiri median tengah, dan 1 lajur TransJakarta di sisi kanan median tengah.
Di depan Sinarmas, lajur kembali dibagi menjadi dua sisi yaitu sisi kiri dan kanan median tengah. Sisi kiri median tengah menjadi 4 lajur kendaraan reguler, sedang sisi kanan median tengah menjadi 1 lajur campuran kendaraan reguler dan TransJakarta.
Sedangkan berikut adalah tahapan rekayasa lalu lintas untuk konstruksi Stasiun Thamrin.
Rekayasa lalu lintas tahap 1-2B: 1 April-31 Mei 2021
Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota) mulai dari depan BPPT hingga halte sementara TransJakarta Bank Indonesia tetap seperti yang ada saat ini. Begitu pula Jalan MH Thamrin dari sisi timur (arah Blok M) mulai dari Kementerian ESDM hingga halte sementara Thamrin 10 tetap seperti yang ada saat ini.
Rekayasa lalu lintas tahap 1-2C: 1 Juni-30 Juni 2021
Pekerjaan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah perkuatan tanah berupa power blender, jet grouting, dan pemasangan D-wall untuk perkuatan konstruksi Stasiun Thamrin.
Jalan MH Thamrin sisi barat (arah Kota) mulai dari depan BPPT hingga depan Bank Indonesia yang sebelumnya terbagi menjadi 2 lajur kendaraan reguler dan 1 lajur TransJakarta di sisi kiri median tengah, serta 2 lajur kendaraan reguler di sisi kanan median tengah berubah layout. Jalan ini akan menjadi 4 lajur kendaraan reguler dan 1 lajur kendaraan campuran dengan TransJakarta.
Sedangkan Jalan MH Thamrin sisi timur (arah Blok M) mulai dari Kementerian ESDM hingga Thamrin 10 yang semula dari 5 lajur kendaraan reguler dan 1 lajur TransJakarta berubah layout. Jalan ini akan menjadi 4 lajur kendaraan reguler dan 1 lajur kendaraan campuran dengan TransJakarta. (RED/IHF)