Jepang Izinkan Rencana Penawaran Saham Tokyo Metro

[22/7] Kementerian Perhubungan Jepang telah mengizinkan usulan penawaran saham Tokyo Metro, operator terbesar KRL bawah tanah di Tokyo.
Dilansir dari Japantimes, sebuah laporan yang mendukung langkah pemerintah menjual sebagian saham Tokyo Metro tidak menyebutkan kapan dan seberapa besar penawaran tersebut. Namun rekomendasi ini dapat memberi jalan Tokyo Metro untuk berperan dalam pembayaran utang pemerintah.
Seorang panel kementerian mengatakan pencatatan Tokyo Metro di bursa saham dapat memaksimalisasi privatisasi. Sementara Menteri Perhubungan Kazuyoshi Akaba mengatakan pihaknya siap berlanjut dengan langkah yang diperlukan.
Saat ini saham Tokyo Metro dimiliki 53,4% oleh pemerintah pusat, dan 46,6% oleh pemerintah Tokyo, dengan setiap pihak diharapkan mempertahankan setengah dari saham mereka saat ini. Menurut laporan tersebut, penjualan saham harus berlangsung simultan dan dengan derajat yang sama.
Sementara itu, secara hukum pemerintah Jepang harus menjual saham Tokyo Metro sebelum 2028 untuk membayar utang akibat bencana gempa bumi dan tsunami 2011. Akaba dan Gubernur Tokyo Yuriko Koike telah menyepakati penjulalan ini.
Jika Tokyo Metro dicatatkan ke bursa saham, maka perusahaan ini berpotensi mencatatkan nilai 1 triliun Yen. Langkah ini dapat menjadi salah satu privatisasi dan penawaran saham terbesar di Jepang dalam beberapa tahun terakhir.
Meski demikian, Japantimes juga mencatat tidak selamanya penawaran saham dapat berhasil. Kyushu Railway Company (JR Kyushu) misalnya, saat ini berdagang hanya dengan 16% dari harga saham saat penawaran awal. (RED/IHF)
Pingback: Pecah Kepadatan, Sejumlah Jalur Tokyo Metro akan Dilakukan Ekstensi