Gerbong Batu Bara Buatan INKA Pesanan KAI Tiba di Lampung
REDigest.web.id, 19/12 – Sebanyak 60 unit gerbong terbuka kapasitas 50 ton untuk angkutan batu bara pesanan KAI tiba di Stasiun Pidada, Lampung, Selasa (14/12) lalu. Ke-60 unit gerbong terbuka ini merupakan produksi PT Industri Kereta Api (INKA), Madiun.
Sebelumnya, INKA telah mengujicobakan gerbong-gerbong batu bara ini di Pulau Jawa dari Stasiun Madiun ke Stasiun Walikukun di wilayah Daop 7 Madiun, pulang-pergi (PP). 15 unit gerbong batu bara terangkai bersama satu lokomotif dan satu kereta penumpang untuk ruang kru penguji dalam satu kali uji coba. Dalam kelompok produksi pertama, terdapat 90 unit gerbong yang telah KAI pesan. Sehingga terdapat enam kali uji coba untuk gerbong-gerbong ini.
Gerbong-gerbong ini memiliki spesifikasi yang sama dengan gerbong-gerbong yang sebelumnya telah beroperasi. Yaitu gerbong terbuka dengan sistem rotari. Pembongkaran muatan untuk gerbong seperti ini harus menggunakan alat bernama rotary car dumper, di mana dumper akan memutar gerbong hingga terbalik agar muatan keluar dari gerbong. Pada gerbong jenis ini, salah satu sisi menggunakan alat perangkai sistem tight-lock yang dapat berputar saat dumper memutar gerbong. Sisi yang memiliki alat perangkai berputar ini ditandai dengan warna kuning pada badan gerbong.
Gerbong batu bara untuk KA Baratarahan
Nantinya, gerbong-gerbong ini akan beroperasi sebagai KA Baratarahan. KA Baratarahan merupakan nama resmi KAI untuk KA batu bara rangkaian panjang atau babaranjang. KA ini merupakan sinergi BUMN antara KAI dan PT Bukit Asam (PTBA, Persero) yang mengangkut 3.000 ton batu bara atau 60 gerbong sekali tarik dari train loading station di Stasiun Tanjung Enim Baru, Sumatera Selatan, menuju dumper di Stasiun Tarahan, Lampung. Dari Tarahan, KA ini kembali ke Tanjung Enim Baru dengan rangkaian kosong tanpa muatan.
Dalam pengoperasiannya, KA Baratarahan menggunakan tandem tiga lokomotif CC202 atau dua lokomotif CC205 . Sebelumnya, KA Baratarahan juga pernah menggunakan tiga lokomotif CC204 atau tiga lokomotif CC206. Namun penggunaan lokomotif buatan General Electric berhenti setelah lokomotif CC205 produksi 2021 telah beroperasi.
Pemesanan gerbong batu bara ini mengimbangi kedatangan 36 unit lokomotif CC205 produksi 2021. Dengan adanya penambahan armada, KAI dan PT BA akan dapat menambah kapasitas angkutan batu bara di Sumatera bagian selatan. PTBA menargetkan dapat mengangkut batu bara sebanyak 72 juta ton per tahun dengan kereta api pada 2026. (RED/MPF)
Pingback: INKA Kembali Kirim Gerbong Batu Bara Pesanan KAI, Kali Ini Lewat Rel - Railway Enthusiast Digest