Tentang Kereta Pembangkit P 0 16 07, Pernah Terlibat Laka di Malang
REDigest.web.id – Jika selama ini Tim REDaksi acapkali bercerita tentang rangkaian KRL, kali ini Tim REDaksi akan bercerita tentang kereta pembangkit yaitu P 0 16 07 milik Depo Kereta Malang. “Kereta pembangkit? Serius? Apa istimewanya?”, mungkin pertanyaan ini kemudian muncul di benak pembaca.
Tentu saja kereta pembangkit memiliki peran penting dalam operasional KA jarak jauh. Tanpa kereta pembangkit, tidak akan ada pasokan listrik untuk rangkaian tersebut. Tak hanya itu, beberapa kereta pembangkit pun memang memiliki peranan istimewa. P 0 16 07 sendiri merupakan unit kereta pembangkit yang dahulu pernah terlibat kecelakaan di Malang Kotalama.
Uraian Singkat
P 0 16 07 merupakan salah satu kereta pembangkit New ImageĀ buatan INKA produksi tahun 2016. Kala itu KAI melakukan pengadaan cukup banyak kereta eksekutif dan ekonomi, termasuk kereta makan, pembangkit, dan kereta makan-pembangkit.
Kereta pembangkit ini menjadi kereta pembangkit New ImageĀ keluaran 2016 terakhir yang berdinas, dengan tanggal mulai dinas yakni 22 Desember 2016 silam. Kereta ini kemudian menjadi asuhan Depo Kereta Malang untuk mendukung rangkaian KA Gajayana. KA Gajayana notabene adalah kereta dengan rangkaian campuran kereta eksekutif New Image keluaran 2016 dan 2017.
Sarana Milik Depo Malang, pernah bernasib malang
P 0 16 07 adalah satu dari dua kereta pembangkit yang terlibat PLH berupa larat (meluncur tanpa kendali) di Stasiun Malang Kota Lama bersama enam kereta lainnya pada 18 November 2020 silam. Bahkan pada saat kejadian, rangkaian yang larat ini sampai menghajar ekskavator dan nyaris ikut menghajar petugas yang sedang melakukan perawatan jalur.
Malangnya, kereta pembangkit ini terkena dampak yang lumayan parah dibanding sarana lainnya. Salah satunya adalah bogie pada kereta ini yang rusak cukup parah sehingga pengiriman kereta pembangkit ini menuju Balai Yasa Surabaya Gubeng menggunakan bogie K5 sementara. Hal ini juga terjadi pada K1 0 17 01 yang bogienya mengalami nasib sama.
Dari “korban” larat lainnya, kereta pembangkit lainnya yaitu P 0 68 03 sudah selesai menjalani perawatan 24 bulanan (P24) di Balai Yasa Surabaya Gubeng pada April 2021 lalu. Kereta ini pun sudah berdinas kembali di wilayah Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Sementara itu, dua unit kereta eksekutif yaitu K1 0 17 01 dan K1 0 17 06 yang keduanya merupakan milik Depo Kereta Malang juga sudah menjalani perawatan 48 bulanan (P48) di Balai Yasa Surabaya Gubeng tahun 2021 lalu. Kedua kereta ini juga sudah berdinas kembali melayani KA Gajayana.
Rehabilitasi dan penggunaan bogie sementara pada P 0 16 07
Di bulan Oktober 2020, kereta pembangkit ini bersama sarana seangkatannya pada awalnya tidak mendapat jatah P48 pada 2020 dan harus mundur pada 2021. Namun sebelum kejadian larat di Malang Kota Lama terjadi, sarana New Image angkatan 2016 milik Depo Kereta Malang telah terprogram untuk menjalani P48 di Balai Yasa Surabaya Gubeng. Program tersebut membuat kereta pembangkit ini seolah tertinggal karena masih menjalani proses rehabilitasi di Balai Yasa Surabaya Gubeng.
Kereta pembangkit ini masuk Balai Yasa Surabaya Gubeng pada 3 Desember 2020 dan keluar pada 17 Desember 2021. Selain rehabilitasi, kereta pembangkit ini juga menjalani general check-up (GCU) pada perangkat generator dan juga P48 yang lebih terlambat waktu mulainya dari teman-teman seangkatannya.
Setelah menjalani P48, kereta pembangkit ini terlihat mengenakan livery dan logo terbaru KAI dengan warna oranye dan abu-abu. Kereta pembangkit ini dapat saja kembali melayani KA Gajayana sebagaimana peruntukan awalnya setelah kembali beroperasi. Namun dalam prakteknya kereta pembangkit ini juga dapat melayani KA Kertanegara atau KA lainnya yang berangkat dari Malang. (RED/MPF/IHF/REDCitizen-Febri)