Berita KAIndonesiaKereta ApiUjicoba

Kereta Wisata Djoko Kendil Jalani Uji Coba ke Salem

kereta wisata djoko kendil
Uji coba kereta wisata Djoko Kendil kembali dari Stasiun Salem ke Stasiun Solo Balapan | Foto: Ahmad Thoyyib

REDigest.web.id, 12/7 – Kereta wisata antik Djoko Kendil kembali berjalan di atas rel. Kali ini, Djoko Kendil menjalani uji coba ke Stasiun Salem dari Stasiun Solo Balapan.

Uji coba berlangsung siang ini (12/7). Kereta wisata Djoko Kendil berangkat dari Stasiun Solo Balapan menuju Stasiun Salem sekitar pukul 2 siang dengan lokomotif CC2040306 milik Depo Yogyakarta sebagai lokomotif dinas uji coba.

Perjalanan menuju Stasiun Salem hanya memakan waktu selama 30 menit dengan kecepatan maksimum 45 km/jam. Rangkaian uji coba kembali lagi di Stasiun Solo Balapan hanya lebih dari satu jam setelah bertolak ke Stasiun Salem.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Angin Elanda Jagat (@angin_ej)

Belum ada informasi jelas tentang maksud uji coba kereta wisata antik ini. Namun berbagai sumber di media sosial menyebut bahwa kereta wisata Djoko Kendil akan bertolak menuju Jakarta. Sebelumnya, kereta antik ini dikirim dari Jakarta ke Solo di tahun 2016 lalu dan menjadi pasangan lokomotif uap D1410 saat peresmiannya di tahun 2020 lalu.

Pengembalian kereta wisata ini ke Jakarta bisa saja berkaitan dengan inspeksi Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo di Balai Yasa Manggarai pada Selasa (5/7) lalu. Saat itu, Didiek melakukan inspeksi pada lokomotif ESS 3201 (d/h 3202) yang terkenal dengan julukan Bonbon.

Sebelumnya, lokomotif Bonbon dan kereta wisata Djoko Kendil memang pernah menjadi pasangan untuk acara HUT ke-71 KAI yang terselenggara bersama Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) di tahun 2016. Saat itu, lokomotif Bonbon menghela kereta Djoko Kendil dari Balai Yasa Manggarai ke Stasiun Tanjung Priok.

Bahkan, usulan pecinta kereta api untuk mengoperasikan lokomotif CC201 vintage livery, kereta Djoko Kendil, dan lokomotif Bonbon untuk merayakan HUT ke-77 Kemerdekaan RI sudah mulai ramai di media sosial Twitter. Usulan tersebut berisi permintaan perjalanan kereta luar biasa (KLB) bertema perjuangan dengan rute Jakarta Kota-Tanjung Priok PP.

Sejarah kereta wisata antik Djoko Kendil

Kedua unit kereta wisata Djoko Kendil | Foto: Ahmad Thoyyib

Kereta wisata Djoko Kendil berasal dari kereta tidur SAGL-9000 peninggalan Staatsspoorwegen. Kereta ini menggunakan bogie K-2 Pennsylvania yang lumrah pada kereta-kereta antik buatan Eropa. Awalnya, kereta ini menggunakan sistem pendinginan udara dengan menggunakan balok es.

Menurut laman Heritage KAI, kereta ini dulunya merupakan armada KA Ekspres Malam Jawa (Java Nacht Express) yang resmi berjalan sejak 1 November 1936. Kereta SAGL-9000 yang memiliki panjang 20 meter ini pada masa jayanya dapat beroperasi pada kecepatan tinggi.

Di era kemerdekaan, satu kereta SAGL-9000 menjadi K3-38201 yang berkedudukan di Surabaya untuk armada kereta api lokal di sana. Sedangkan satu kereta SAGL-9000 lainnya menjadi kereta penolong NRU-38201 yang menjadi pasangan railway crane uap buatan pabrik Figee di Haarlem, Belanda yang kini menjadi koleksi Balai Yasa Manggarai.

Kedua kereta ini kemudian ditarik ke Balai Yasa Surabaya Gubeng dan menjalani modifikasi menjadi kereta wisata pada tahun 2008. Kereta K3-38201 kemudian menjadi kereta IW-38212, sedangkan kereta NRU-38201 menjadi kereta IW-38221.

Awalnya, kedua kereta ini akan menjadi pasangan dengan lokomotif CC20015 yang pada saat itu juga menjalani rehabilitasi dan pengecatan ulang lokomotif. Namun, hal tersebut tak sampai menjadi reguler akibat gangguan berulang pada lokomotif CC20015 pada silinder linernya yang bocor.

Djoko Kendil juga pernah membawa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari Stasiun Tanjung Priok ke Stasiun Pasar Senen di tahun 2009. Kala itu, Presiden SBY meresmikan selesainya renovasi Stasiun Tanjung Priok, dan kemudian menaiki kereta ini ke Stasiun Pasar Senen. (RED/MPF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


2 komentar pada “Kereta Wisata Djoko Kendil Jalani Uji Coba ke Salem

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×