Politisi Tuduh KAI Commuter Bohong Soal Impor KRL, Tuai Tanggapan Miring dari Warganet

REDigest.web.id, 19/3 – Salah seorang politisi, Andre Rosiade baru saja menuai kontroversi di jagat media sosial khususnya Twitter. Pasalnya, dalam video yang ia unggah di akun resminya ia menolak impor KRL bekas, bahkan sampai meluncurkan sejumlah tuduhan terhadap KAI Commuter.
Pada saat Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri Perdagangan, kami sampaikan berencana untuk memanggil PT. KAI dan Commuter Line, terkait impor kereta bekas.#AndreRosiade#Gerindra#GerindraMelayaniMasyarakatSumBar#KerjaNyataUntukSumBar pic.twitter.com/F9mvzm5h2c
— Andre Rosiade (@andre_rosiade) March 17, 2023
Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik tersebut, ia memprotes mengapa KAI Commuter mengimpor KRL buatan 1994. Ia mengklaim pesawat dan helikopter pun bisa memproduksi, mengapa KRL tidak bisa. Bahkan ia sampai mengklaim “negara masuk G20 ngasih barang tua umur 28-29 tahun?”. Ia juga mengekspose surat dari KAI Commuter kepada Kementerian Perdagangan berupa permintaan dispensasi impor barang modal bukan baru.
Ada indikasi kebohongan dalam rencana impor kereta. Apalagi kereta yang diimpor sudah berusia 29 tahun.
Kami meminta Kementerian Perdagangan untuk menolak impor kereta bekas itu. pic.twitter.com/ihEtBa9Eme
— Andre Rosiade (@andre_rosiade) March 17, 2023
Bahkan dalam video selanjutnya, ia sampai sejauh itu untuk menuduh KAI Commuter berbohong. Ia menyebutkan KAI Commuter hanya berbicara ke media mengimpor tahun 2023. Sedangkan dalam surat yang ia ekspose, permintaan impor ini berlaku untuk 2023 dan 2024. Dalam surat tersebut, KAI Commuter merencanakan mengimpor 120 unit di tahun 2023, dan 228 unit di tahun 2024. Impor ini KAI Commuter lakukan untuk mengganti rangkaian KRL yang rencananya akan pensiun pada 2023-2024 mendatang.
Ia pun memuji-muji Kementerian Perindustrian yang menolak permohonan ini pada 6 Januari. Bahkan ia meminta Menteri BUMN untuk memanggil KAI Commuter. Ia mengklaim dari 2021 sudah “mengingatkan” untuk memesan ke INKA. Bahkan membawa-bawa nama Menteri Marves yang ia klaim menolak impor KRL ini, dan juga instruksi presiden untuk mengutamakan tingkat komponen dalam negeri.
Tidak itu saja, dalam video kedua ini, ia sampai hati menyebut direksi “mental inlander”. Mengutip dari KBBI, inlander adalah “sebutan ejekan bagi penduduk asli di Indonesia oleh orang Belanda pada masa penjajahan Belanda; pribumi”.
Fakta Pengadaan KRL Baru KAI Commuter
Sesungguhnya tanpa Andre Rosiade katakan pun KAI Commuter telah lama berencana untuk bekerja sama dengan INKA untuk KRL baru. Tercatat pada Laporan Tahunan KAI Commuter tahun 2018, KAI Commuter (saat itu masih beroperasi sebagai KCI) sudah berencana untuk mengadakan KRL baru.
Pada tahun 2019, KAI Commuter secara gamblang mengatakan ke media akan membeli KRL baru dari INKA. Rencananya KRL tersebut akan jadi pada tahun 2021. Akan tetapi, saat ini estimasi jadi KRL baru tersebut pun mundur hingga 2025 mendatang. Bahkan KAI Commuter pada 2022 silam sudah menandatangani nota kesepahaman dengan INKA. Sedang kontrak pengadaan KRL baru ini pun akhirnya KAI Commuter tandatangani pada 9 Maret 2023 kemarin.
Tanggapan Warganet
Warganet yang mendengar pernyataan Andre ini pun terbagi atas dua sisi. Sisi pertama adalah warganet yang setuju dan ikut mempertanyakan hal yang sama. Salah satunya mempertanyakan mengapa impor KRL bekas dengan usia 29 tahun. Ataupun yang menganalogikan baju bekas yang tidak boleh masuk, tetapi KRL boleh masuk.
Namun sebagian besar warganet mengambil sisi kedua, yakni sisi menolak dengan keras pernyataan Andre. Mereka menilai politisi seperti ia sering menggunakan kendaraan pribadi dengan pengawalan, dan oleh karenanya tidak usah berbicara terkait transportasi umum.
Ketauan bgt kan ga paham masalah. Inka baru siap 2025. Mau naik apa itu penumpang krl Jabodetabek yg selalu naik jumlah nya?? Tanggung jawab mau?? https://t.co/opJr0iTqUj
— Transport for Jakarta (@TfJakarta) March 18, 2023
Salah satu yang melawan cukup keras adalah akun Transport For Jakarta. Akun ini menilai Andre sama sekali tidak paham permasalahan. Ia juga menanyakan apakah Andre mau bertanggungjawab karena penumpang KRL akan terus naik, tetapi sarananya kurang.
Tidak seperti tanggapan warganet lainnya, tanggapan ini pun berujung kepada perang tweet. Andre kembali mengungkit “pengingatnya” tahun 2021 silam. Klaim ini pun dibalas dengan kutipan tweet yang menyebutkan pabrik INKA yang saat itu baru ada di Madiun sudah overload.
Sebagian juga mengklaim KRL INKA “baru dipakai 6 bulan sudah recall ke Madiun”. Ada juga yang membandingkan dengan KRL bekas yang mereka nilai lebih andal dari KRL INKA. Ada juga yang secara lugas memberikan cuitan berupa bukti kepadatan KRL untuk menunjukkan kurangnya kapasitas angkut KRL. (RED/IHF)
Pingback: Andre Rosiade: "Impor Untuk 2023 Sudah Kami Setujui, Tunggu Hasil BPKP"