Tol Trans Jawa Satu Arah, Bus AKAP Arah Jabodetabek Direkayasa Selama Arus Mudik
REDigest.web.id, 6/4 – Musim mudik sebentar lagi akan tiba, berbagai prasarana yang mendukung kelancaran pemudik disiapkan secara matang, salah satunya adalah Tol Trans Jawa. Dan karena sebagai salah satu akses bagi pemudik yang menggunakan mobil atau menaiki bus menuju kota-kota besar di tengah hingga timur pulau Jawa, Polisi Republik Indonesia (Polri) melalui Korps Lalu Lintas rencana akan mengatur arus Tol Trans Jawa.
Dikutip dari JawaPos Polri akan melakukan penerapan one way, contraflow, alih arus, dan buka tutup. Sistem pengaturan tersebut bersifat situasional dengan melihat kondisi arus lalu lintas baik di ruas tol tertentu atau di sekitar rest area.
One way merupakan pengaturan di mana jalan tol akan di buat satu arah, sedangkan contraflow merupakan rekayasa di mana jalan tol bisa dilalui dua arah namun pada salah satu arah sebagian jalur digunakan untuk mengurai kepadatan. Penerapan one way Tol Trans Jawa berlangsung dari km 72 Interchange Cikopo hingga km 414 di Gerbang Tol Kalikangkung Semarang, sedangkan contraflow dilakukan di tol Jakarta-Cikampek dari km 47 Interchange Karawang Barat hingga km 72 Interchange Cikopo.
Dampak dari Tol Trans Jawa satu arah khususnya pada arus mudik mengarah ke tengah atau timur Jawa membuat bus yang mengarah kembali ke Jabodetabek melewati jalan raya. Berdasarkan pemberitaan Kumparan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bus arah Jakarta akan dilewatkan ke jalur arteri baik melewati Pantura (pantai utara Jawa) ataupun Pansela (pantai selatan Jawa).
Pemberlakuan ini juga berlaku pada arus balik saat Tol Trans Jawa satu arah menuju Jakarta, bus-bus yang menuju Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur juga dilewatkan ke jalur arteri menyesuaikan jam pemberlakuan tol tersebut.
Selain itu perbaikan jembatan di jalan Pantura hampir rampung sepenuhnya, di mana dari 7 jembatan, 5 atau 6 jembatan telah selesai dan sisanya masih dalam proses perbaikan. Percepatan perbaikan jembatan ini dilakukan sebagai upaya memecah kepadatan dan penumpukan kendaraan di jalan Pantura. Hasilnya keterlambatan bus dapat ditekan sehingga bus dapat tiba lebih cepat di titik asal dan kembali mengangkut para pemudik menuju tujuan daerahnya masing-masing. (RED/EPP)