IndonesiaKAIKAI CommuterKereta ApiKereta CepatKolomLRT JabodebekLRT JakartaLRT PalembangMRT JakartaOpiniTeknologi

[OPINI] MRT Jakarta, LRT Jabodebek, hingga Whoosh Juga KRL! Jadi KRL itu Sebenarnya Apa Sih?

LRT Jabodebek termasuk layanan angkutan kereta yang menggunakan armada Kereta Rel Listrik (KRL) | RED/Bayu Tri Sulistyo

LRT Jabodebek termasuk layanan angkutan kereta yang menggunakan armada Kereta Rel Listrik (KRL) | Foto: RED/Bayu Tri Sulistyo

Artikel di bawah ini adalah opini dari Penulis sebagai anggota Tim REDaksi. Penulisan opini ini tidak mewakilkan pandangan resmi dari keseluruhan Tim REDaksi

REDigest.web.id – Selama ini banyak misinformasi yang beredar di media massa melalui pernyataan bahwa MRT dan LRT berbeda dengan ‘KRL’. Sebagian besar dari misinformasi tersebut menyatakan bahwa ‘KRL’ merupakan nama layanan kereta yang dioperatori oleh KAI Commuter atau PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Di sisi lain, misinformasi yang sama juga menyebut bahwa MRT Jakarta, LRT Jakarta hingga LRT Palembang, LRT Jabodebek, dan Whoosh bukanlah KRL.

Semakin lama misinformasi ini terus berkembang dan menyebar hingga masyarakat gagal memahami fakta yang sebenarnya ada di lapangan. Oleh karenanya, penulis berupaya meluruskan pandangan keliru yang selama ini telah beredar di kalangan media massa dan masyarakat luas.

Pengertian dan Contoh Nama Layanan

Sebagai pendahuluan, penulis ingin memberikan pengertian dan perbandingan antara nama layanan dengan istilah armada pada transportasi umum yang berjalan di atas jalur rel. Nama layanan adalah nama yang terberikan oleh sebuah operator transportasi umum rel terhadap jasa pelayanan angkutan kereta api yang mereka layani. Beberapa di antaranya seperti Commuter Line, MRT Jakarta, LRT Jakarta, LRT Palembang, LRT Jabodebek, APMS (Automated People Mover System)/ Kalayang (Kereta Layang) Bandara Soekarno-Hatta, dan Whoosh.

Commuter Line adalah nama layanan kereta dari operator KAI Commuter | Foto: RED/Rico Perdana Putra |
Commuter Line adalah nama layanan kereta dari operator KAI Commuter | Foto: RED/Rico Perdana Putra

Commuter Line ialah jasa pelayanan kereta yang operatornya adalah KAI Commuter/ PT Kereta Commuter Indonesia (anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia) dengan wilayah operasi di Daop 1 (Jabodetabek), Daop 2 (Bandung Raya), Daop 6 (Kutoarjo-Yogyakarta-Surakarta), dan Daop 8 (Surabaya-Malang-Blitar). MRT Jakarta yakni jasa pelayanan kereta yang operatornya ialah PT MRT Jakarta dengan rute layanan Stasiun MRTJ Lebak Bulus-Stasiun MRTJ Bundaran HI (PP). LRT Jakarta adalah jasa pelayanan kereta dengan operator PT LRT Jakarta (anak perusahaan PT Jakarta Propertindo) yang melayani rute Stasiun LRTJ Pegangsaan Dua-Stasiun LRTJ Velodrome (PP).

PT Kereta Api Indonesia atau KAI adalah operator kereta api nasional yang ditunjuk sebagai operator Kereta Cepat Whoosh | RED/Rizki Fajar Novanto
PT Kereta Api Indonesia atau KAI adalah operator kereta api nasional yang tertunjuk sebagai operator Kereta Cepat Whoosh | Foto: RED/Rizki Fajar Novanto

LRT Palembang ialah jasa pelayanan kereta di Palembang (Sumatra) yang operatornya yakni PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Palembang dengan rute layanan Stasiun KAI LRT Palembang Bandara SMB II-Stasiun KAI LRT Palembang DJKA. LRT Jabodebek yakni jasa pelayanan kereta yang operatornya adalah PT Kereta Api Indonesia Divisi LRT yang melayani rute Stasiun KAI LRT Jabodebek Dukuh Atas-Stasiun KAI LRT Jabodebek Harjamukti dan Stasiun KAI LRT Jabodebek Dukuh Atas-Stasiun KAI LRT Jabodebek Jatimulya.

Kemudian APMS/ Kalayang Bandara Soekarno-Hatta yakni jasa pelayanan kereta yang operatornya ialah PT Angkasa Pura II dan melayani rute Terminal 1-Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Adapun Whoosh adalah jasa pelayanan kereta yang termiliki oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sementara PT Kereta Api Indonesia merupakan perusahaan BUMN yang tertunjuk untuk menjalankan layanan kereta cepat dengan rute Stasiun KCIC Halim-Stasiun KCIC Tegalluar (PP).

Kalayang Bandara Soekarno-Hatta merupakan layanan pengumpan Commuter Line Bandara yang disediakan oleh PT Angkasa Pura II | Foto: RED/Ikko Haidar Farozy.
Kalayang Bandara Soekarno-Hatta merupakan layanan pengumpan Commuter Line Bandara yang disediakan oleh PT Angkasa Pura II | Foto: RED/Ikko Haidar Farozy

Pengertian dan Contoh Istilah Jenis Armada

Di sisi lain, istilah armada merupakan istilah yang untuk menyebut jenis armada yang tergunakan oleh layanan yang menjalankannya. Jenis armada ini umumnya terbagi berdasarkan wilayah beroperasinya dan sistem penggeraknya.  Berdasar wilayah operasinya, dikenal dua istilah yakni trem dan kereta api. Trem merupakan armada sejenis kereta namun berjalan di jalan raya dan bercampur baur dengan kendaraan lainnya sementara kereta api ialah armada kereta yang berjalan di jalan rel yang terpisah dari kendaraan lainnya.

Ilustrasi Trem di Karlsruhe, Jerman. Trem tidak berjalan di rel yang terpisah melainkan bergabung di jalan dengan kendaraan lainnya | Foto: Smiley.toerist, Wikimedia, CC-BY-SA
Ilustrasi: Trem di Karlsruhe, Jerman. Trem tidak berjalan di rel yang terpisah melainkan bergabung di jalan dengan kendaraan lainnya | Foto: Smiley.toerist, Wikimedia, CC-BY-SA

Berdasar penggeraknya, trem dan kereta api terbagi menurut bahan bakar dan konfigurasi yang tergunakan. Dalam trem mengenal trem kuda karena tertarik oleh kuda, trem uap karena berbahan bakar batu bara/ kayu bakar, trem diesel karena berbahan bakar solar, trem listrik karena berjalan dengan daya listrik, dan trem hidrogen karena menggunakan air dan oksigen sebagai bahan bakarnya.

Lokomotif listrik Bonbon atau Djokotop adalah bukti kecanggihan zaman pada masa Hindia Belanda yang belum dapat dicapai pada masa kini karena hingga kini belum ada lagi lokomotif listrik selain milik PT Freeport |<em> Foto: RED/Gilang Fadhli</em>
Lokomotif listrik Bonbon atau Djokotop adalah bukti kecanggihan zaman pada masa Hindia Belanda yang belum dapat dicapai pada masa kini karena hingga saat ini belum ada lagi lokomotif listrik selain milik PT Freeport | Foto: RED/Gilang Fadhli

Sementara itu, dalam armada kereta api dikenal lokomotif yang merupakan armada kereta yang berpenggerak mandiri. Lokomotif dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan bakarnya yakni lokomotif uap karena berbahan bakar batu bara/ kayu bakar, lokomotif diesel karena berbahan bakar solar (atau biasa disebut HSD/ High Speed Diesel), dan lokomotif listrik karena berjalan dengan daya listrik.

KRL atau Kereta Rel Listrik merupakan kereta Multiple Unit atau memiliki mesin penggerak yang tidak terpusat | Foto: Muhammad Virzzy.
KRL atau Kereta Rel Listrik merupakan kereta Multiple Unit atau memiliki mesin penggerak yang tidak terpusat | Foto: Muhammad Virzzy

Ada juga kereta api dengan model terbaru yang ciri khasnya ialah mesin yang tidak terpusat pada satu kereta (tidak seperti lokomotif) sehingga tidak dapat berjalan sendiri dan harus berjalan dengan konfigurasi tertentu atau biasa tersebut multiple unit (MU). Kereta jenis ini juga terbagi berdasarkan bahan bakar yang tergunakan antara lain Kereta Rel Diesel (KRD), Kereta Rel Listrik (KRL) karena berjalan dengan daya listrik, hingga Kereta Rel Hidrogen (KRH) karena menggunakan air dan oksigen sebagai bahan bakarnya.

Kereta Rel Listrik (KRL) merupakan istilah teknis alih bahasa Indonesia dari bahasa Belanda Electrisch Trein, bahasa Inggris Electric Train, dan bahasa Jepang Densha sementara Kereta Rel Diesel (KRD) ialah istrilah teknis alih bahasa dari bahasa Belanda Diesel Trein, bahasa Inggris Diesel Train, dan bahasa Jepang ressha.

Layanan Commuter Line Prambanan Ekspres yang menggunakan armada Kereta Rel Diesel (KRD). Perhatikan tiang Listrik Aliran Atas (LAA) yang sudah terpasang tanpa kabel namun kereta tetap mampu berjalan. Hal ini menjadi bukti kuat bahwa Commuter Line tidak hanya menggunakan armada KRL | Foto: Arkan Andya
Layanan Commuter Line Prambanan Ekspres yang menggunakan armada Kereta Rel Diesel (KRD) di tahun 2020. Perhatikan tiang Listrik Aliran Atas (LAA) yang sudah terpasang tanpa adanya kabel namun kereta tetap dapat berjalan. Hal ini menjadi bukti kuat bahwa Commuter Line tidak hanya menggunakan armada KRL | Foto: Arkan Andya

Nama Layanan dan Jenis Armadanya

Pembahasan kemudian berlanjut pada nama layanan transportasi berbasis rel dan armada yang digunakan. Commuter Line sebagai layanan dari KAI Commuter/ KCI menggunakan banyak armada sekaligus seperti Kereta Rel Listrik (KRL) pada rute Bogor/ Depok/ Nambo-Jakarta Kota (PP), Cikarang/ Bekasi – Angke/ Kampung Bandan via Manggarai/ Pasar Senen (PP), Duri-Tangerang (PP), Rangkasbitung/ Maja/ Tigaraksa/ Parungpanjang/ Serpong-Tanah Abang (PP), dan Manggarai/ BNI City-Bandara Soekarno-Hatta (PP) serta kereta penumpang tertarik lokomotif diesel pada layanan Commuter Line Merak di Daop 1 Jakarta; kereta penumpang tertarik lokomotif diesel pada layanan Commuter Line Bandung Raya di Daop 2 Bandung; Kereta Rel Diesel (KRD) pada layanan Commuter Line Prambanan Ekspres rute Kutoarjo-Yogyakarta dan Kereta Rel Listrik (KRL) pada layanan Commuter Line Yogyakarta rute Yogyakarta-Solo di Daop 6 Yogyakarta; kereta penumpang tertarik lokomotif diesel pada layanan Commuter Line Panataran, Commuter Line Dhoho, dan Commuter Line Tumapel serta Kereta Rel Diesel (KRD) pada layanan Commuter Line Arjonegoro di Daop 8 Surabaya.

Bahkan layanan LRT Palembang juga menggunakan armada KRL. Perhatikan balok panjang yang berada di antara kedua rel. Balok tersebut merupakan perangkat Listrik Aliran Bawah (LAB) | <em>Foto: ini foto siapa ya?</em>
Bahkan layanan LRT Palembang juga menggunakan armada KRL. Perhatikan balok panjang yang berada di antara kedua rel. Balok tersebut merupakan perangkat Listrik Aliran Bawah (LAB) | Foto: Instagram LRT Sumatra Selatan

Sayangnya banyak juga yang tidak mengetahui bahwa selain Commuter Line pada wilayah Jabodetabek dan Yogyakarta – Surakarta, armada Kereta Rel Listrik (KRL) juga tergunakan oleh MRT Jakarta, LRT Jakarta, LRT Palembang, LRT Jabodebek, APMS/ Kalayang Bandara Soekarno Hatta, dan Whoosh. Pada layanan MRT Jakarta dan Whoosh, aliran listrik dapat terlihat jelas melalui penggunaan tiang Listrik Aliran Atas (LAA) dan pantograf sementara pada layanan LRT Jakarta, LRT Palembang, LRT Jabodebek, dan APMS/ Kalayang Bandara Soekarno Hatta, aliran listrik dapat terlihat pada sisi di dekat rel kereta yang mana terdapat batang memanjang yang merupakan Listrik Aliran Bawah (LAB) dengan model rigid.

Kehadiran tiang Listrik Aliran Atas (LAA), kabel listrik, dan pantograf pada atap kereta menjadi bukti sangat kuat bahwa layanan MRT Jakarta juga menggunakan armada KRL | Foto: RED/Gilang Fadhli
Kehadiran tiang Listrik Aliran Atas (LAA), kabel listrik, dan pantograf pada atap kereta menjadi bukti sangat kuat bahwa layanan MRT Jakarta juga menggunakan armada KRL | Foto: RED/Gilang Fadhli

Untuk memudahkan pemahaman pembaca, penulis melampirkan tabel berikut:

Kereta Api
Nomor Nama Layanan Operator
1 Commuter Line KAI Commuter/ PT Kereta Commuter Indonesia
2 MRT Jakarta PT MRT Jakarta
3 LRT Jakarta PT LRT Jakarta
4 LRT Palembang PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Palembang
5 LRT Jabodebek PT Kereta Api Indonesia Divisi LRT
6 APMS/ Kalayang Bandara Soekarno Hatta PT Angkasa Pura II
7 Whoosh PT Kereta Cepat Indonesia China (melalui PT Kereta Api Indonesia)

Tabel 1. Nama layanan dan operator

Kereta
Bahan Bakar/Sumber Energi Jenis Armada
Trem Kereta Api
Lokomotif Multiple Unit (MU)
Ditarik Kuda Trem Kuda
Uap Trem Uap Lokomotif Uap
Diesel Trem Diesel Lokomotif Diesel Kereta Rel Diesel (KRD)
Listrik Trem Listrik Lokomotif Listrik Kereta Rel Listrik (KRL)
Hidrogen Trem Hidrogen Lokomotif Hidrogen Kereta Rel Hidrogen (KRH)

Tabel 2. Bahan bakar dan jenis armada

Kereta Api
Nomor Nama Layanan Armada
1 Commuter Line KRL
Kereta penumpang ditarik lokomotif diesel
KRD
2 MRT Jakarta KRL
3 LRT Jakarta KRL
4 LRT Palembang KRL
5 LRT Jabodebek KRL
6 APMS/ Kalayang Bandara Soekarno Hatta KRL
7 Whoosh KRL

Tabel 3. Pasangan nama layanan dan armada

Harapan Penulis terhadap Masyarakat dan Media Massa

Setelah membaca artikel ini, penulis berharap pembaca dan media massa dapat memahami perbedaan antara nama layanan dengan istilah armada sehingga tidak lagi menyebut Commuter Line sebagai KRL ataupun menganggap armada KRL hanya tergunakan oleh layanan Commuter Line.

Orang asing mungkin akan terheran-heran jika mendengar masyarakat dan media massa terus menyebut layanan Commuter Line (CL) dengan berbagai jenis armadanya sebagai Kereta Rel Listrik (KRL) namun layanan kereta lainnya yang hanya menggunakan KRL seperti MRT Jakarta, LRT Jakarta, LRT Palembang, LRT Jabodebek, APMS/ Kalayang Bandara Soekarno-Hatta, dan Whoosh justru tidak tersebut KRL.

Zaman terus berubah maka budaya juga harus berubah. Ayo tinggalkan penyebutan KRL demi terciptanya budaya literasi yang baik di masyarakat. Generasi terbaik lahir dari masyarakat yang terdidik. Kalau bukan dimulai dari diri sendiri, dimulai dari siapa lagi? (RED/AFD)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


One thought on “[OPINI] MRT Jakarta, LRT Jabodebek, hingga Whoosh Juga KRL! Jadi KRL itu Sebenarnya Apa Sih?

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×