Fakta KAKereta ApiTeknis

Hasil Investigasi Tragedi Cicalengka Rilis, KNKT: Uncommanded Signal

Bagian kereta yang terangkat dampak KA Turangga bertabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya | Foto: Istimewa, Via Okezone

REDigest.web.id – Sebulan lebih setelah kejadian tragedi tabrakan KA 65 Turangga dan KA 350 Commuter Line Bandung Raya di Cicalengka, KNKT akhirnya merilis hasil investigasi mereka.

Berdasarkan rilis pers dari KNKT yang Tim REDaksi terima, kejadian bermula saat KA 65 Turangga berjalan langsung di Cicalengka pada pukul 05.59, sedang KA 350 Commuter Line Bandung Raya berangkat dari Haurpugur pada pukul 05.56. Kedua KA ini memasuki petak yang sama di jalur tunggal dengan arah yang berlawanan, akibatnya tidak lama kemudian terjadilah tabrakan KA.

Uncommanded Signal

Dari hasil investigasi KNKT terhadap data logger persinyalan di Stasiun Haurpugur yang menggunakan sinyal elektrik, ternyata muncul uncommanded signal atau sinyal tanpa perintah berupa pemberian blok aman ke arah Stasiun Cicalengka saat pemberian warta masuk untuk KA 121 Malabar di Stasiun Haurpugur dari Stasiun Cicalengka.

Uncommanded signal ini terjadi akibat efek transien tegangan dengan amplitudo sangat tinggi dalam waktu singkat saat pengoperasian relay sistem interface Stasiun Cicalengka yang menggunakan sinyal mekanik. KNKT menduga efek ini muncul akibat perkabelan dan grounding sistem interface persinyalan Stasiun Cicalengka.

Akibatnya, setelah Stasiun Haurpugur memberikan warta lepas untuk KA 350 Commuter Line Bandung Raya ke Stasiun Cicalengka, di Stasiun Cicalengka justru indikator blok ke Haurpugur menunjukkan warna putih. Hal ini mengindikasikan jalur dari Cicalengka ke Haurpugur aman dilalui KA.

Persinyalan mekanik sendiri bekerja selalu bekerja berdasarkan urutan pelayanan, dan tidak dapat mengakomodasi terjadi perbedaan urutan pelayanan blok. Indikator itu jugalah yang menjadi acuan bagi PPKA Stasiun Cicalengka untuk melayani KA 65 Turangga berjalan langsung.

Tidak Adanya Prosedur Spesifik, Sudah Kejadian Berulang

KNKT juga menyoroti tidak adanya prosedur spesifik terkait pelayanan KA yang spesifik terkait hubungan persinyalan blok elektrik-mekanik. Prosedur pelayanan KA yang tertuang di masing-masing stasiun tidak mengakomodasi komunikasi antara persinyalan blok elektrik dan mekanik. KNKT menilai hal ini akan memengaruhi proses pengambilan keputusan di pihak stasiun.

Selain itu, ternyata kejadian uncommanded signal ini sudah terjadi beberapa kali sejak Agustus 2023. Akan tetapi, kejadian-kejadian ini hanya di-reset dan tidak teridentifikasi sebagai gangguan. Akibatnya unit terkait menjadi tidak mengetahui adanya anomali di sistem persinyalan antara Stasiun Haurpugur dan Cicalengka. KNKT pun menilai kondisi ini menunjukkan kurangnya kesadaran akan potensi bahaya dari anomali tersebut.

Kesimpulan dan Rekomendasi KNKT

KNKT menyimpulkan kejadian Tragedi Cicalengka terjadi akibat faktor-faktor berikut:

  • Adanya uncommanded signal yang terkirim tanpa perintah dari peralatan sinyal mekanik di Cicalengka dan terproses peralatan sinyal elektrik di Haurpugur. Alhasil monitor Stasiun Haurpugur seolah-olah mendapat blok aman dari Cicalengka, sehingga PPKA Haurpugur dapat melayani rute KA 350 menuju Cicalengka.
  • Uncommanded signal ini sendiri terjadi akibat transien tengangan dengan amplitudo yang sangat tinggi dalam waktu singkat saat pengoperasian pensaklaran relay yang mungkin terpengaruh kondisi pengkabelan dan grounding system interface peralatan blok mekanik di Cicalengka.
  • Terjadinya complacency dan confirmation bias atas perangkat persinyalan yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan PPKA Stasiun Cicalengka dan Haurpugur.
  • Adanya uncommanded signal yang sudah beberapa kali terekam tidak tercatat sebagai gangguan persinyalan, sehingga masalah tidak terdeteksi dari awal.

Sedangkan rekomendasi yang KNKT keluarkan adalah sebagai berikut:

  • Kepada DJKA, agar memastikan keandalan perangkat interface persinyalan elektrik dan mekanik, dan meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan sistem manajemen keselamatan perkeretaapian.
  • Kepada KAI, agar menyusun prosedur terkait pelayanan persinyalan yang menggunakan sistem interface yang menghubungkan persinyalan elektrik dan mekanik, dan memastikan terlaksananya sistem pelaporan potensi bahaya.

Di Manakah Laporan Tabrakan KA Rengas?

Lokomotif CC2051337 dan CC2052120 yang ringsek dalam tabrakan di Stasiun Rengas. | Foto: Iham Fahwa

Selain itu, KNKT dalam kesempatan yang sama juga merilis laporan kejadian anjloknya KA Argo Semeru dan KA Pandalungan pada 17 Oktober 2023 dan 14 Januari 2024. Akan tetapi, ada satu peristiwa yang masih belum rilis laporannya padahal sudah lama, yakni tabrakan KA di Stasiun Rengas.

Peristiwa ini terjadi pada 7 November 2022 silam dan melibatkan dua KA Babaranjang. Dalam kejadian ini, hingga empat lokomotif CC205 mengalami kerusakan berat. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Untuk laporan lengkap sendiri, saat ini masih belum tersedia di situs web KNKT. (RED/IHF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


One thought on “Hasil Investigasi Tragedi Cicalengka Rilis, KNKT: Uncommanded Signal

  • Surya

    Laporan investigasinya gini amat yaa, relay itu terisolasi dari bagian coil yg ter-energized dengan bagian yg di switch, apa ga ada yg mikir pake flyback diode apa gimana. Persinyalan juga pake tegangan rendah, kok rekomendasinya hasil 1 bulan kerja serenyah ini..

    Sekelas otomotif saja sudah pake CANBUS biar meminimalisir kesalahan pembacaan sinyal, ya kali relay cuma st Cicalengka doang yg punya.. hadeh kek ditutup-tutupin..

    Balas

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×