KAI Kembali Adakan Uji Coba Peningkatan Kecepatan KA

REDigest.web.id, 12/8 – Peningkatan terhadap kecepatan KA untuk mengurangi waktu tempuh tampak menjadi arah kebijakan KAI selama setahun ini. Sejak September 2020 lalu, telah berlangsung uji coba peningkatan kecepatan KA di berbagai lintas.

Pada 2021 sendiri telah ada dua kali peningkatan kecepatan KA. Pertama saat pemberlakuan grafik perjalanan atau jadwal KA (GAPEKA) pada Februari 2021, dan kedua saat peningkatan kecepatan KA Argo Bromo Anggrek pada Juni 2021. Pada Agustus ini, KAI kembali melakukan uji coba peningkatan kecepatan KA, yakni di lintas Cirebon-Solo Balapan.

Uji coba ini berlangsung pada Senin 8 Agustus silam. Saat itu KAI menjalankan rangkaian KA Argo Cheribon dengan rute Cirebon-Solo Balapan pp. Berdasarkan informasi dari media sosial, kecepatan maksimal saat uji coba ini adalah sekitar 110 km/jam. Rangkaian KA Argo Cheribon sendiri seluruhnya merupakan kereta new image yang menggunakan bogie K10 dengan trainmark F atau batas kecepatan 120 km/jam.

Rangkaian KA ini berjalan dari Stasiun Cirebon pukul 07.00 dan tiba di Solo Balapan pukul 10.39, atau dengan kata lain hanya menempuh waktu 3 jam 39 menit saja. Sedangkan perjalanan kembalinya dari Solo Balapan berangkat pukul 13.00 dan tiba di Cirebon pukul 17.07, menempuh perjalanan selama 4 jam 7 menit saja.

Sebagai perbandingan, berdasarkan jadwal KA yang berlaku saat ini, waktu tempuh tercepat menggunakan KA antara Cirebon dengan Solo Balapan termasuk pemberhentian saat ini adalah KA Argo Dwipangga dari Solo Balapan dengan waktu tempuh 5 jam 3 menit.

Saat ditanyakan oleh Tim REDaksi, pihak KAI sendiri memberikan konfirmasi bahwa pada GAPEKA selanjutnya, KA Argo dan KA Eksekutif yang menggunakan trainmark F rencananya akan dijalankan mengikuti kemampuan prasarananya.

Sedangkan untuk kereta bagasi dan kereta wisata, sebagian telah menggunakan bogie dengan trainmark F. Perihal penggantian bogie, akan ada kajian terlebih dahulu oleh unit terkait. Dan jika sudah dilakukan penggantian bogie akan ada perhitungan ulang, sehingga kereta tersebut dapat dijalankan sesuai trainmarknya. (RED/IHF)