Berita KAIndonesiaKereta Api

INKA Kirim Lagi Gerbong Batu Bara Pesanan KAI Lewat Rel

inka gerbong batu bara
Pengiriman gerbong batu bara ke Lampung dengan lokomotif CC2018907 memimpin | Foto: RED/Saddam Hasan Fauzan

REDigest.web.id, 15/4 – PT Industri Kereta Api (INKA, persero) kembali mengirim 20 unit gerbong terbuka kapasitas 50 ton untuk angkutan batu bara pesanan PT Kereta Api Indonesia (KAI, persero), Jumat (15/4) pagi. Pengiriman gerbong batu bara kali ini kembali melalui jalan rel dari Stasiun Madiun menuju Stasiun Tanjung Priok untuk selanjutnya dikapalkan menuju Lampung.

Seperti sebelumnya, INKA melakukan pengiriman dari Madiun ke Tanjung Priok melalui Semarang. Kali ini, lokomotif CC2018907 bertindak sebagai lokomotif penghela KLB ini. Pada saat berita ini terbit, KLB masih dalam perjalanan menuju Stasiun Tanjung Priok.

Sebelumnya, INKA telah mengirim 40 unit gerbong batu bara ini melalui jalan rel. Pengiriman pertama berlangsung pada Desember 2021 lalu, sedangkan pengiriman berikutnya berlangsung pada Sabtu (9/4) lalu. Selain itu, sebanyak 400 dari 480 gerbong batu bara ini dikirim melalui jalan raya dari Madiun ke Lampung, dengan menggunakan truk trailer melalui Tol Trans Jawa ke Pelabuhan Merak.

Melintasi hutan | Foto: RED/Saddam Hasan Fauzan

Namun, pengiriman gerbong batu bara menggunakan truk mengalami banyak kendala. Di antaranya bagian atas gerbong menyundul langit-langit dek kendaraan di kapal feri, hingga truk mengalami terguling pada saat pengiriman. Kendala-kendala ini sampai menyebabkan dua gerbong harus kembali ke INKA untuk menjalani perbaikan.

Selain dua gerbong yang menjalani perbaikan, masih terdapat 40 gerbong lainnya yang berada di pabrik INKA di Madiun. Gerbong batu bara ini merupakan komplementer dari datangnya 36 unit lokomotif CC205 di tahun 2021 lalu. Saat ini, mayoritas gerbong ini telah beroperasi sebagai KA Baratarahan. Gerbong-gerbong ini menjadi asuhan Depo Rejosari, dan mendapatkan nomor rangkaian mulai dari RJS33. (RED/MPF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Muhammad Pascal Fajrin

A kid from yesterday, today

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×