Fakta KAIndonesiaKereta ApiSejarah KA

Jalan Panjang Si Semut Hitam: Dari Monorail Hingga LRT Jabodebek

Rangkaian LRT Jabodebek yang tengah langsir di Dukuh Atas | Foto: RED/Bayu Tri Sulistyo

REDigest.web.id, 30/8 – Setelah melalui perjalanan panjang yang penuh drama, LRT Jabodebek akhirnya resmi melayani masyarakat Jakarta, Depok, dan Bekasi. Perjalanan LRT Jabodebek tidaklah semulus yang dibayangkan. Penuh intrik, drama, serta perselisihan selayaknya teater Roma.

Perjalanan panjang ini berawal 20 tahun lalu dari proyek yang pernah digadang-gadang menjadi mercusuar angkutan umum Jakarta, monorail. Proyek kereta rel tunggal ini awalnya digagas Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Groundbreaking dilakukan pada 14 Juni 2004 oleh Gubenur Sutiyoso dan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Saat itu ada dua rute yang diusulkan yakni Kampung Melayu-Roxy dan Casablanca-Dukuh Atas-Palmerah-GBK-Casablanca. Diproyeksikan monorail akan beroperasi pada tahun 2006. Namun sayangnya proyek tersebut terpaksa berhenti pada tahun 2008 akibat PT Jakarta Monorail kekurangan dana.

Tiang-tiang pancang monorail yang sudah terlanjur dibangun di sepanjang Jl. Rasuna Said, kawasan GBK, dan Palmerah akhirnya mangkrak. Proyek benar-benar dihentikan pada 2011 di masa kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo. Pihak Jakarta Monorail sempat meminta uang ganti investasi sebesar Rp600 miliar namun ditolak Pemprov DKI Jakarta.

Daftar Isi:

  1. Pembuka
  2. “Edo Tensei” Monorail oleh Jokowi
  3. Akhir Riwayat Monorail di Tangan Ahok
  4. LRT Jabodebek: Phoenix yang Lahir dari Abu

Halaman Selanjutnya: “Edo Tensei” Monorail oleh Jokowi

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Pages ( 1 of 4 ): 1 234Berikutnya »

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×