Jalan Panjang Si Semut Hitam: Dari Monorail Hingga LRT Jabodebek
LRT Jabodebek: Phoenix yang Lahir dari Abu
Di saat proyek monorail mati sebelum berkembang, muncul proyek penggantinya. Pada 9 September 2015, Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama proyek LRT Jabodebek di Kantor Jasa Marga dekat Taman Mini. Proyek ini sendiri lebih kuat dibandingkan monorail karena memiliki dasar hukum yang tetap.
Dasar hukumnya adalah Perpres Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kerata Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi dan Perpres Nomor 99 Nomor 99 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum Di DKI Jakarta.
Adhi Karya dipilih untuk menggarap proyek ini. Trase yang dipilih sama persis seperti Monorail Jabodebek yang diusulkan Adhi Karya yakni Cawang-Cibubur (Harjamukti), Cawang-Bekasi Timur (Jatimulya), dan Cawang-Dukuh Atas via Kuningan. Awalnya diproyeksikan LRT Jabodebek akan beroperasi pada 2019.
Drama pembangunan terjadi di Jatimulya di mana pembebasan lahan untuk pembangunan depo berjalan alot. Hingga akhirnya target dimundurkan hingga 2020. Itu pun targetnya kembali mundur hingga 2022 akibat pandemi COVID-19.
Akibat drama saat pembebasan lahan Depo Jatimulya hingga membuat pengiriman sarana pertama pada 12 Oktober 2019 dilakukan di Stasiun Harjamukti dan diangkat ke jalur menggunakan crane. Tidak siapnya Depo Jatimulya membuat rangkaian-rangkaian LRT Jabodebek diparkirkan di sepanjang lintas dan stasiun.
Insiden pertama LRT Jabodebek terjadi. Dua rangkaian LRT bertabrakan di Ciracas, Jakarta Timur saat tengah dilangsir untuk berpindah jalur pada 25 Oktober 2021. Akibatnya rangkaian mengalami kerusakan parah hingga tidak dapat digunakan lagi.
Masuk di tahun 2022 dan pandemi mendekati akhir. Namun operasional LRT kembali mundur ke tahun 2023. Kali ini penyebabnya adalah sistem GoA 3 yang masih belum siap. Hingga akhirnya diputuskan operasional LRT Jabodebek dimulai pada Agustus 2023. Itu pun gonjang-ganjing politik menyeruak di tengah siapnya LRT Jabodebek beroperasi. Mulai dari komentar Wakil Menteri BUMN soal desain tikungan Kuningan yang salah desain, isu rangkaian yang berbeda panjang, hingga problem ATO saat uji coba terbatas.
Meski penuh dengan intrik dan drama, akhirnya LRT Jabodebek kini bisa beroperasi melayani masyarakat. Walaupun masih banyak masalah yang harus diselesaikan. Mulai dari PSD tidak sinkron hingga yang terbaru rangkaian mogok. Semoga saja LRT Jabodebek bisa menjadi solusi kemacetan Jabodetabek yang sudah semakin kusut dan tak karuan. (RED/BTS)
Halaman Sebelumnya:Â Akhir Riawayat Monorail di Tangan Ahok
Referensi:
- Sejarah Tiang Monorel Jakarta yang Kini Mangkrak (Detik)
- Jakarta Monorail Gandeng Perusahaan China (Antara)
- Ini Rute dan Waktu Tempuh Monorel Cibubur-Bekasi Timur-Cawang (detik.com)
- Besok, “Groundbreaking” Monorel Jakarta (kompas.com)
- Ahok: Pokoknya Depo Monorel di Atas Waduk Setiabudi Tidak Bisa – News Liputan6.com
- Jakarta Eco Transport – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
- LRT JABODETABEK: Jokowi âGroundbreakingâ Hari Ini (bisnis.com)
- Efek pandemi virus Covid-19, LRT Jabodebek mundur ke 2022 (kontan.co.id)
- Adhi Karya Bangun Depo LRT Jabodebek Rp1,4 Triliun (wartaekonomi.co.id)
- Adhi Karya Sudah Terima Rp13,3 Triliun untuk Proyek LRT Jabodebek (sindonews.com)
- Alasan Operasional, LRT Jabodebek Kembali Ditunda dan Mundur Jadi Tahun 2023 (Suara.com)
- Selamat Datang di Jakarta LRV “Deadpool” Pertama – Railway Enthusiast Digest (redigest.web.id)
- Beragam Kalangan Tanggapi Pernyataan Wamen BUMN Terkait Longspan Kuningan (redigest.web.id)
- Gangguan Sarana dan Prasarana Warnai Hari Ketiga Operasi LRT Jabodebek