Berita KAInternasionalKereta Api

Rangkaian Hokuriku Shinkansen Yang Terendam Mulai Dirucat

Rangkaian Shinkansen E7 yang terendam banjir di Dipo Nagano | Japanese Train

[19/11] Setelah sebelumnya dipastikan akan dirucat, pada akhirnya proses perucatan rangkaian Shinkansen yang terendam banjir akibat badai Hagibis telah dimulai. Proses perucatan ini mulai dilakukan di Dipo Nagano dari siang (19/11) ini.

Dilansir dari Asahi News, proses perucatan ini dimulai dengan terlebih dahulu mengembalikan kereta yang anjlok ke atas rel. Di antara 10 rangkaian (120 kereta) yang anjlok, terdapat dua kereta yang anjlok akibat terendam banjir. Kereta yang anjlok ini dikembalikan ke atas rel dengan cara dikembalikan menggunakan dongkrak. Evakuasi dengan menggunakan crane tidak dipilih agar tidak mengganggu jaringan LAA yang berada di atas dipo.

Pada saat proses ini dilakukan, kereta kabin (Kereta 12) untuk sementara dilepas terlebih dahulu. Selanjutnya, kereta 11 dan 10 yang anjlok ini secara perlahan dikembalikan ke atas rel. Diperkirakan dibutuhkan sekitar 3 minggu untuk mengembalikan kereta yang anjlok ini ke relnya.

Setelah semua kereta yang anjlok telah dikembalikan ke rel, bagian-bagian yang masih bisa digunakan seperti LED penampil tujuan di atas pintu terlebih dahulu dilepas. Baru setelah itu, dilakukan proses pemotongan. East Japan Railway Company dan West Japan Railway Company (JR East dan JR West) yang secara keseluruhan memiliki 10 rangkaian ini diperkirakan menderita kerugian sebesar 15 miliar Yen.

Meskipun demikian, terdapat kabar bahwa tidak semua kereta yang rusak ini akan dipotong. Dilansir dari Yahoo, pihak Kota Hakusan mengusulkan untuk mempreservasi salah satu kereta yang terendam banjir di pusat pengunjung dipo. Pusat pengunjung Dipo Nagano ini direncanakan akan dibuka di sebelah dipo. Pusat pengunjung ini direncanakan dibuat oleh Kota Hakusan untuk meningkatkan pariwisata di kota tersebut, dan rencananya akan dibuka tahun 2023 mendatang, setelah jalur Hokuriku Shinkansen sampai Stasiun Tsuruga. (RED/IHF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×