Fakta KAKereta ApiSejarah KA

KA Prambanan Ekspres Yogyakarta-Solo: Sejarah, Kenangan, dan Galeri

Tidak selamanya mulus

MCW302 Prameks Janda
KRDH MCW302 Prameks. Meskipun peranannya vital, eksistensi KA Prameks ternyata pernah terancam. | Foto: RED/Tubagus Gemilang Pratama

Pada November 2011 lalu PT KAI Daop 6 Yogyakarta sempat mengutarakan peluang penghentian operasi KA Prambanan Ekspres (Prameks). Menurut mereka langkah ini dapat dilakukan apabila operasional KA Prameks tidak menguntungkan PT KAI. Pernyataan ini dilontarkan sebagai tanggapan atas banyaknya keluhan pengguna Prameks akan pelayanan yang tidak memuaskan. Kondisi armada yang kala itu tidak fit sehingga sering terjadi gangguan menimbulkan protes, dan bahkan menurut pihak Daop 6 Yogykarta sampai berbuat anarkis.

Dewan Komunitas Penglaju Jogja Solo pun mengatakan silakan saja jika KA Prameks dihapus. Namun penghapusan ini akan disayangkan karena jalur Yogyakarta-Solo pun akan bertambah kemacetannya.

Beruntunglah, tidak pernah kemudian ada kelanjutan dari pernyataan ini, dan KA Prameks pun bertahan operasionalnya hingga kini.

Elektrifikasi yang Juga Tidak Mulus

Tiang LAA Solo Jebres
Tiang LAA di Stasiun Solo Jebres tahun 2018 lalu | Foto: Jawa Pos

Sebagai wilayah yang memiliki penglaju yang sangat banyak, elektrifikasi lintas agar dapat dilalui KRL pun sangat masuk akal. Wacana yang dilontarkan pun sudah banyak sejak bertahun-tahun lamanya.

Studi peningkatan KA komuter di koridor Yogyakarta-Solo (dan Semarang) telah dilakukan pada tahun 2009 bersama Japan International Cooperation Agency (JICA). Salah satu alternatif yang diberikan pada studi yang mencakup jaringan komuter Wates-Yogyakarta-Klaten-Solo-Sragen ini adalah elektrifikasi lintas agar dapat menggunakan KRL yang memiliki efisiensi operasional lebih baik dari KRD.

Pada tahun 2013,Ā Detailed Engineering Design (DED) untuk KRL Yogyakarta-Solo telah selesai dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA). Pembangunan KRL ini pun rencananya akan memakan waktu 3 tahun mulai dari 2014, sehingga pada 2017 nanti KRL sudah dapat beroperasi. Lintas Yogyakarta-Solo menjadi lintas pertama di luar Jabodetabek yang dielektrifikasi, dengan alasan peningkatan jumlah pengguna dan kesiapan infrastruktur.

Baca juga: Mengapa Lintas Yogyakarta-Solo Dielektrifikasi Lebih Dulu?

Namun kenyataannya, langkah awal pembangunan ini saja baru mulai pada tahun 2015 dengan penempatan tiang-tiang LAA di Stasiun Solo Jebres. Namun tiang-tiang LAA ini pun lama menganggur, target operasi pun terus-terusan mundur. Proses elektrifikasi ini pun baru kemudian mulai pada Februari 2020 dengan pemancangan tiang LAA di Stasiun Klaten. Tanpa disangka, progres proyek ini kemudian berlangsung cepat, dengan uji coba sudah dimulai pada November. Pada Desember 2020 lalu, elektrifikasi lintas Yogyakarta-Solo pun akhirnya rampung dengan sampainya KRL ke Stasiun Solo Balapan.

Akhir cerita Prameks Yogyakarta-Solo

KRDE Prameks dan KRL
KRDE Prameks dan KRL KfW di Solo Balapan | Foto: Somasta Kharisma Jati

Rampungnya elektrifikasi yang disusul oleh suksesnya uji coba KRL menandakan era KRD Prameks di Yogyakarta-Solo akan segera berakhir. Pemberlakuan GAPEKA 2021 resmi memperpendek relasi KA Prameks dengan KRD menjadi Kutoarjo-Yogyakarta saja. Tongkat estafet dari sejarah KA Prameks yang panjang akan lanjut dipegang oleh KRL yang menggantikannya.

Pada 9 Februari 2021, hari terakhir operasional KA Prameks, sejumlah railfansĀ pun segera menikmati KA Prameks relasi penuh untuk terakhir kalinya. Tidak hanya railfansĀ saja, Grup KAI juga tidak mau ketinggalan melepas KA Prameks ini. Upacara pelepasan KA Prameks dilakukan pada pemberangkatan KA Prameks terakhir dari Solo Balapan, dan ketibaan terakhir di Stasiun Yogyakarta. KAI Commuter pun merilis video perpisahan spesial ini di media sosial mereka.

Dan pada 10 Februari 2021, KA Prameks di Yogyakarta-Solo pun digantikan KRL. KA Prameks pun beroperasi sebatas di lintas Kutoarjo-Yogyakarta.

Mari kita nikmati kenangan Tim REDaksi bersama KA Prameks saat masih beroperasi di lintas Yogyakarta-Solo di halaman selanjutnya!

Halaman selanjutnya
Halaman sebelumnya

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ɨ