[OPINI] 75 Tahun PT KAI, Kemajuan, Cobaan, dan Harapan Kita Semua
Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek: Masa depan integrasi dan angkutan?
Pada awal januari tahun ini, KAI dan MRT Jakarta mengumumkan bahwa mereka telah sepakat mengadakan perusahaan patungan bernama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) untuk pengintegrasian sistem pelayanan, pertiketan, dan pengelolaan transportasi umum di Jabodetabek. Menurut penjelasan yang diberikan oleh MITJ, MITJ juga akan mengelola KCI dan Railink untuk Bandara Soekarno-Hatta yang notabene adalah anak perusahaan PT KAI untuk wilayah Jabodetabek. Akan tetapi, kedua anak perusahaan PT KAI tersebut telah ada atau berencana ada di luar Jabodetabek, di mana Railink telah lebih dahulu eksis di Medan, sedang KCI sudah mengumumkan rencana beroperasi di Kutoarjo-Yogyakarta-Solo dan Rangkasbitung-Merak.
Menurut Tim REDaksi, dalam skenario seperti ini, perusahaan KCI dan Railink dapat dipisah menjadi khusus yang beroperasi di Jabodetabek dengan sisanya masih di bawah PT KAI sebagai anak perusahaannya. Langkah ini dinilai lebih aman karena PT MITJ dapat fokus mengelola kereta komuter dan kereta bandara di wilayah Jabodetabek saja. Namun jika langkah ini dilakukan, menurut Tim REDaksi akan membuka kemungkinan perubahan nama perusahaan karena sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas tidak boleh sebuah perusahaan memiliki nama yang pokoknya sama dengan perusahaan lain. Misalkan jika nama hukum PT KCI yaitu PT Kereta Commuter Indonesia akan tetap dipakai di luar Jabodetabek, ada peluang nama KCI yang di Jabodetabek untuk diganti, atau begitu pula sebaliknya.
Jika MITJ akan berfokus ke penataan pengelolaan KCI dan Railink Bandara Soekarno-Hatta dan pembangunan transit oriented development, maka LRT Jakarta (melalui Jakpro) dan TransJakarta yang juga menjadi bagian transportasi umum di Jabodetabek telah ada rencana untuk pembuatan perusahaan patungan dengan MITJ oleh MRT Jakarta. Dengan langkah ini Tim REDaksi berharap integrasi angkutan di Jabodetabek ini tidak hanya sebatas menyentuh moda rel berat (MRT, KCI, Railink) saja, tetapi juga moda LRT dan TransJakarta. Meski belum ada informasi bagaimana perusahaan patungan antara LRT Jakarta, MRT Jakarta, dan TransJakarta ini akan seperti apa dan bagaimana hubungannya dengan MITJ, akan tetapi Tim REDaksi berharap proses integrasi transportasi ini tetap berjalan lancar.
Opini ini adalah perkiraan berdasarkan informasi yang sudah tersedia saat ini. Perkiraan ini dapat berubah tergantung keputusan yang nanti akan diambil oleh PT MITJ.
Sebelumnya: Performa Grup KAI di Tengah Pandemi
Selanjutnya: Perkembangan Sistem Keamanan di Dunia KAI