Contoh asisten masinis saat melakukan tunjuk sebut semboyan 40 dari PPKA | Foto: RED/Farhan Assrow
Dewasa ini istilah tunjuk sebut merupakan istilah yang tidak lagi asing bagi para penggemar kereta api atau railfans. Dalam sistem ini masinis dan bahkan kru kereta api lain meneriakkan setiap kedudukan semboyan dan berbagai hal lainnya saat berdinas. Tidak hanya di lingkup Grup KAI saja, sistem ini juga diterapkan di operator KA lain seperti MRT dan LRT Jakarta.
Sistem tunjuk sebut ini sendiri berasal dari Jepang dan telah lama digunakan di sana. Bagaimana sistem ini berkembang di Jepang dan kemudian mulai diterapkan di Indonesia? Mari simak terus ulasan berikut ini.
Setiap memasuki awal tahun, beberapa orang memiliki resolusi tertentu untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Mungkin hal ini dilakukan pula oleh PT. KCJ selaku operator KRL Jabodetabek. PT. KCJ memang sudah bekerjasama dengan East Japan Railway Company (JR East) sejak 2015 dalam berbagai hal terkait pengelolaan transportasi KRL di…
[14/7] Desain wayfinding signage terbaru di KAI telah diterapkan sejak akhir 2020 lalu. Namun mungkin rekan-rekan railfans masih penasaran bagaimana sih sistem wayfinding signage ini diterapkan dan disusun. Oleh karenanya KAI menggelar bincang santai perihal wayfinding signage pada Minggu (11/7) siang tadi. Acara ini membahas tentang penerapan wayfinding signage, dan terbagi atas tiga sesi. Ketiga sesi tersebut adalah sesi presentasi, tanya-jawab,…
Di setiap kisah, terdapat orang orang yang berperan andil di belakangnya. Tidak terkecuali di dunia kereta api yang selalu punya cerita dan manusia di baliknya. Dari masinis, kondektur, prama dan prami, teknisi perawatan jalur dan kereta, penjaga perlintasan, petugas keamanan, hingga juru langsir pun semua punya peran. Kerjasama tim antara…
Pingback: Sejarah Praktik Tunjuk Sebut, Prosedur Wajib Keselamatan Kereta Api - Andri Why.com