[OPINI] 77 Tahun KAI: Teruslah Bangkit, Teruslah Lebih Cepat, Teruslah Lebih Baik
Makin Serius Menggaet Pasar Milenial
Langkah KAI saat ini yang serius ingin menggaet milenial mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan. Pada 23 September silam, KAI meluncurkan konsep Hype Trip yang meluncur dengan KA Taksaka. Peningkatan pelayanan ini berupa penyediaan menu makanan dan minuman baru, penyediaan permainan board game, dan layanan entertainment on board.
Tim REDaksi berpendapat pendekatan milenial yang KAI lakukan dapat lebih serius. Salah satu yang mungkin dapat KAI terapkan adalah sebuah perjalanan yang krunya wanita semua pada hari Kartini ataupun hari wanita internasional. Konsep dari perjalanan ini dapat meniru konsep yang Garuda Indonesia pernah lakukan. Pada tanggal 21 April, Garuda Indonesia menyambut hari kartini di mana salah satu penerbangannya memiliki kru yang semuanya wanita.
Seperti pada umumnya perjalanan istimewa KAI, mungkin KAI dapat memilih beberapa KA tertentu untuk “perjalanan Kartini”. Terlebih KAI memang memiliki prami, koki wanita, PPKA wanita, dan kondektur wanita (kondektris). Meski demikian, memang di lapangan ada sejumlah posisi kru yang memang dominan laki-laki. Di antaranya porter, teknisi KA, Polsuska, dan tentu saja masinis. Meski demikian, masinis wanita pun sempat eksis di KAI, meski merupakan bagian training lapangan semata.
Dominansi laki-laki dalam posisi ini pun memang bukan tanpa alasan. Berdasarkan keterangan KAI, posisi masinis masih diisi pria karena beban kerja yang sangat berat, terlebih jika menjadi masinis KA barang. Hal ini karena tugas masinis KA barang yang harus merangkap menjadi kondektur dan teknisi KA juga.
Tema lain yang Tim REDaksi nilai dapat usung adalah tema terkait lingkungan seperti Go Green atau Hari Bumi. Di sini KAI dapat sekalian meluncurkan inovasi ramah lingkungan untuk keberlangsungan lingkungan ke depannya. Tema Go Green sendiri pernah hadir dalam sarana Go Green di KA Argo Bromo Anggrek dulu.
Peningkatan Value Kelas Eksekutif
Terkait milenial, Tim REDaksi memandang milenial saat ini para kaum milenial sudah tidak butuh gimmick untuk pelayanan. Hal ini karena ekspektasi pengguna milenial yang mencari value yang sesuai dengan kualitas pelayanan yang didapat. Salah satu yang Tim REDaksi pandang bisa meningkat adalah kualitas pelayanan di kereta eksekutif karena kereta kelas ini KAI tampaknya ingin dekatkan ke milenial.
Tim REDaksi berpendapat selain KAI mendekatkan diri ke milenial dengan desain, KAI juga dapat mendekatkan diri dengan mengulas kembali value pelayanan yang kaum milenial dapatkan. Seperti misal kelas eksekutif dengan kereta Stainless Steel yang menjadi unggulan KAI saat ini, beberapa aspek kenyamanan Tim REDaksi nilai dapat menjadi evaluasi.
Sebut saja kualitas bangku. Kualitas bangku menurut Tim REDaksi dapat menjadi evaluasi karena menurut Tim REDaksi ada perbedaan pendapat yang signifikan, termasuk di antara Tim REDaksi sendiri. Sebagian memandang kualitas bangku buatan 2018 sudah cukup, tetapi bagi sebagian lainnya kursi ini justru kurang nyaman karena keras seperti batu.
Di sini KAI mungkin dapat melakukan survei seperti apa kursi yang pengguna KA eksekutif inginkan ke depannya. Terlebih baru saja bocor di media sosial kalau KAI telah memesan kursi dengan leg rest. Untuk saat ini, memang belum ada informasi kapan kursi baru ini akan terpasang. Tetapi jika KAI memilih kursi jenis ini untuk kelas eksekutif (saat ini kursi dengan leg rest baru tersedia di kelas seperti Luxury dan Imperial), hal ini dapat secara masif mengubah pelayanan KA eksekutif ke depannya.
Halaman Selanjutnya: Isu Integrasi Trans Semarang di Stasiun Tawang
Halaman Sebelumnya: Makin Serius Menggaet Pasar Milenial