KolomOpini

[OPINI] 77 Tahun KAI: Teruslah Bangkit, Teruslah Lebih Cepat, Teruslah Lebih Baik

Konsistensi Fasilitas

KA Matarmaja dengan lokomotif CC2018331. KA Matarmaja menjadi salah satu KA ekonomi komersial dengan rute terjauh tetapi masih menggunakan bangku model lama yang terkenal akan adu dengkulnya. | Foto: RED/Gilang Fadhli

Konsistensi fasilitas terhadap kelas pelayanan tentu merupakan kunci dari kualitas pelayanan sebuah perusahaan jasa. Terlebih seperti misalnya KAI yang saat ini branding kelas utamanya hanya terbagi dari tiga. Yakni Ekonomi, Bisnis, dan Eksekutif. Sayangnya, saat ini baik Ekonomi dan Eksekutif memiliki variasi kualitas pelayanan yang cukup lebar.

Ekonomi

KA Pasundan bersiap memasuki Banjar. KA Pasundan juga merupakan KA ekonomi komersial yang masih menggunakan kereta ekonomi dengan kursi yang terkenal akan adu dengkulnya. | Foto: RED/Ikko Haidar Farozy

Kelas ekonomi saat ini memiliki sarana yang beragam. Di antaranya adalah kereta ekonomi 106 tempat duduk dengan kursi 2-3 berhadapan, kereta ekonomi 80 tempat duduk dengan kursi 2-2 berhadapan, ekonomi New Image dengan kursi 2-2 searah kecuali di baris tengah, dan ekonomi Premium yang juga memiliki kursi 2-2 searah dan bisa reclining.

Sayangnya, branding dari semua kereta ini di aplikasi pemesanan tiket adalah Ekonomi, tidak mengindahkan ekonomi tersebut Premium, New Image, 80 tempat duduk, ataupun 106. Perbedaan dari semua kereta ini baru tampak saat di pemesanan tiket layout kursi yang tertera memiliki perbedaan masing-masing. Khusus untuk Premium, branding Premium juga baru terlihat saat pemilihan kursi di mana tulisannya adalah PRE-1 (Premium 1) dan bukan EKO-1 (Ekonomi 1).

Selain itu, kelas ekonomi yang tersedia untuk ekonomi komersial sendiri juga sangat beragam sehingga tidak ada standardisasi kualitas pelayanan. Mengacu ke tren di media sosial, keberadaan ekonomi 106 tempat duduk, ekonomi 80 tempat duduk dengan kursi 2-2, dan ekonomi New Image saat ini sudah kurang diterima masyarakat. Terbukti dengan banyaknya keluhan yang melayang mengenai kenyamanan kursi.

Apalagi untuk ekonomi 106 tempat duduk yang beroperasi untuk KA jarak jauh komersial seperti Pasundan dan Matarmaja. Bahkan untuk ekonomi subsidi dengan harga yang sangat murah pun sempat ada keluhan karena kursi ini dianggap tidak nyaman oleh pengguna. Untuk Ekonomi Premium sendiri meski cenderung lebih diterima masyarakat, keluhan terhadapnya tetap ada. Di antaranya adalah jarak kursi dengan pengguna di depannya jika ada pengguna di depannya memiringkan kursi.

Saat ini KAI memang telah berkomitmen untuk melakukan peremajaan terhadap sarana kereta ekonomi. Bagaimana nantinya proses peremajaan ini ke depannya? Tim REDaksi berharap agar peremajaan ini bisa mengobati masalah konsistensi pelayanan di kereta ekonomi jarak jauh komersial.

Eksekutif

KA Argo Lawu Tambahan dengan branding KLB Tambahan Solo-Gambir | Foto: RED/Gilang Fadhli

Sedangkan untuk Eksekutif, meski rentang perbedaan kapasitas tidak besar (hanya ada antara 48 atau 50 kursi), tetapi beberapa perbedaan kualitas cukup kentara. Secara umum kereta eksekutif dapat terbagi atas kereta eksekutif generasi lama, New Image, dan Stainless Steel.

Hal yang paling sering menjadi keluhan adalah kualitas kursi pada kereta eksekutif generasi lama dan New Image. Keluhan tersebut umumnya menyentuh persoalan kursi yang sudah tidak nyaman diduduki untuk kereta eksekutif generasi lama, atau footrest pegas yang ada pada kereta eksekutif New Image yang sangat terkenal tidak nyaman. Betapa tidak, footrest ini harus terus diinjak jika ingin dipakai oleh sang penumpang.  Sebetulnya sejak 2020 silam KAI memang telah melakukan pemasangan kursi baru seperti kereta eksekutif Stainles Steel. Tetapi memang proses perubahan kursi ini tak dapat berlangsung cepat.

Bahkan pada salah satu kereta eksekutif New Image, K1 0 16 59, meski kursinya telah menggunakan kursi seperti eksekutif Stainless Steel, tetapi rangka kursinya masih asli. Sehingga footrest pada kereta ini masihlah footrest pegas yang harus diinjak jika hendak digunakan.

Keluhan dengan KA eksekutif ini juga akhirnya membuat KAI menyesuaikan kembali nama layanannya. Tampak saat ini KA yang mengisi slot Argo Lawu Tambahan menyandang nama KLB Tambahan. Secara kebetulan, hal ini sesuai dengan opini salah satu dari Tim REDaksi untuk melindungi nama dari sebuah KA. Terlebih nama Argo Lawu saat ini cukup “berat” untuk disandang meskipun sebagai KA Tambahan karena fasilitasnya yang berbeda jauh. Meskipun memang di awal 2022 silam KA Argo Lawu Tambahan sempat menggunakan kereta eksekutif Stainless Steel.

Tim REDaksi berharap KAI dapat menyegerakan peremajaan kereta kelas eksekutif dengan setidaknya penggantian kursi seperti kereta eksekutif Stainless Steel, atau berinovasi dengan bentuk lain. Terlebih saat ini banyak milenial yang menuntut standar lebih dengan kelas eksekutif, yang Tim REDaksi akan jabarkan di segmen berikutnya.

Halaman Selanjutnya: Aksesibilitas Tiket KA Lokal
Halaman Sebelumnya: Pembuka

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Terima kasih sudah mempercayakan kami sebagai referensi berita perkeretaapian Anda. Dengan misi sebagai media perkeretaapian yang independen dan faktual, RE Digest hingga saat ini beroperasi dengan biaya pribadi dari masing-masing Tim REDaksi.

Donasi yang Anda berikan sangat membantu kami untuk terus beroperasi dan meningkatkan kualitas informasi yang kami sajikan. Sampaikan dukungan dan donasi Anda melalui link Trakteer di bawah ini

donasi Trakteer

Pages ( 2 of 6 ): « Sebelumnya1 2 3456Berikutnya »

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×