KolomOpini

[OPINI] 77 Tahun KAI: Teruslah Bangkit, Teruslah Lebih Cepat, Teruslah Lebih Baik

Kesuksesan Open House dan Perluasan Preservasi

Lokomotif vintage livery CC2019201 yang menjadi bintang saat open house Balai Yasa Yogyakarta | Foto: RED/Tubagus Gemilang Pratama

Kesuksesan Open House

Acara open house KAI yang telah sukses berlangsung di tiga balai yasa, yakni di Yogyakarta, Surabaya Gubeng, dan Manggarai merupakan catatan positif dalam menyambut ulang tahun ke-77nya. Tidak seperti biasanya di mana acara open house ini berupa undangan, kini publik pun dapat menikmatinya secara bebas. Cukup dengan mendaftarkan diri di alamat web yang KAI sediakan, publik dapat langsung mengikuti acara ini.

Acara ini pun juga berlangsung dengan cukup meriah dan baik. Banyak penjelasan akan komponen sarana kereta api serta proses perawatannya yang cukup mendetail. Selain itu, berbagai jenis sarana juga KAI pamerkan dan bahkan dapat pengunjung jajal. Seperti misalnya di Yogyakarta ada lokomotif vintage livery CC2019201, KA Inspeksi 3, dan lainnya. Lalu di Surabaya Gubeng ada Kereta Panoramic, dan di Manggarai ada lokomotif listrik Bonbon, Kereta Djoko Kendil, Kereta Dinamometer, dan lainnya.

Kunjungan komunitas pecinta kereta yang Tim REDaksi ikuti di Depo Depok, tahun 2017. Saat ini KAI Commuter memang belum ada kegiatan open house publik sebagaimana halnya KAI. | Foto: RED/Ikko Haidar Farozy

Tim REDaksi berharap kesuksesan acara ini dapat berkembang ke skala-skala lainnya. Seperti misalnya open house di depo-depo induk lokomotif, misalnya Cipinang, Tanah Abang, Bandung, dan lainnya. Selain itu, juga tentu saja open house ke tempat perawatan anak usaha KAI, terutama KAI Commuter. Menurut Tim REDaksi, acara open house di depo terutama depo KRL dapat memperluas jangkauan grup KAI ke masyarakat. Terlebih untuk KRL karena tidak sedikit masyarakat yang bersentuhan langsung dengan KRL dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Preservasi Sarana Non-Uap

Lokomotif BB20110 di Depo Lokomotif Semarang Poncol | Foto: RED/Ikko Haidar Farozy

Sesungguhnya KAI telah mencoba melakukan preservasi sarana lokomotif diesel di Stasiun Ambarawa dan Tuntang. Terdapat lokomotif BB20008 di Stasiun Tuntang, dan lokomotif CC20015 di Stasiun Ambarawa. Meski demikian, banyak dari pecinta kereta api yang masih mendambakan upaya yang lebih serius untuk melakukan preservasi sarana non lokomotif uap.

Monumen lokomotif D30159 di depan Stasiun Semarang Tawang | Foto: RED/Ikko Haidar Farozy

Sarana seperti ini sendiri sesungguhnya sangat banyak jumlahnya. Sebut saja lokomotif diesel yang sudah tidak berdinas, ataupun kereta penumpang, KRD, dan KRL yang juga sudah tidak berdinas. Sebut saja di antaranya KRLI Prajayana, kereta eks Argo Bromo Anggrek, lokomotif BB20113 di Semarang Poncol, lokomotif BB204 di Stasiun Solok, KRD MCW301 yang sudah tidak berdinas, dan masih banyak lagi. Tidak sedikit dari sarana-sarana ini yang sebenarnya juga berperan dalam kemajuan perkeretaapian Indonesia. Tim REDaksi menilai preservasi sejarah sudah tidak lagi harus berpatokan bahwa objek yang mendapat preservasi harus antik.

KRD MCW 302 yang teronggok di Depo Semarang Poncol | Foto: RED/Ikko Haidar Farozy

Memang KAI telah melakukan sejumlah upaya preservasi di berbagai tempat, seperti misalnya sejumlah monumen lokomotif D301 di Semarang Tawang, Tegal, Cirebon, dan Yogyakarta, penempatan lokomotif BB20008 di Tuntang, dan penempatan lokomotif BB20103 di BPPT Darman Prasetyo. Meski demikian, tidak ada salahnya jika KAI mau berupaya lebih.

Dua lokomotif BB204 yang masih terdiam di Depo Lokomotif Solok | Foto: Tetsudo Photography, Wikimedia Commons, CC-BY-SA

Salah satu yang Tim REDaksi nilai dapat KAI pertimbangkan adalah membuat museum khusus sarana lokomotif diesel, KRD, dan KRL. Tujuan dari hal ini adalah agar dapat memberi tempat yang dapat secara terdedikasi menyimpan koleksi sarana kereta non-uap di Indonesia. Harapannya, publik akan lebih memahami kalau selama perjalanan KAI juga banyak sarana-sarana seperti ini yang pernah menjadi bagian perkeretaapian Indonesia.

Halaman Selanjutnya: Makin Serius Menggaet Pasar Milenial
Halaman Sebelumnya: Kesuksesan Open House dan Preservasi

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Pages ( 4 of 6 ): « Sebelumnya123 4 56Berikutnya »

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×