96 Tahun Kereta Rel Listrik di Indonesia, Perjalanan Awal Hingga Masa Kini
Era perang dunia ke-II hingga setelah kemerdekaan

Seiring dengan berjalannya waktu serta terjadinya Perang Dunia ke-II yang menyebabkan Hindia Belanda diduduki oleh Jepang serta perang mempertahankan kemerdekaan membuat sistem kereta api nasional mulai memprihatinkan. Pasca perang, Djawatan Kereta Api (DKA) yang kemudian menjadi Perusahaan Nasional Kereta Api (PNKA) mengalami defisit lokomotif, kereta, dan gerbong yang sangat tinggi sehingga berimbas pada operasional kereta api nasional.
Tahun 1960-an merupakan puncak keterpurukan angkutan umum termasuk kereta rel listrik. Harian Kompas pada tanggal 8 November 1966 menulis pengangkutan kereta api jurusan Manggarai dan Kota dibatasi, bahkan kereta listrik dihapuskan sama sekali pada tahun 1965. Biro Pusat Statistik mencatat jumlah penumpang lokal yang dilayani PNKA tahun 1965 merosot 47 persen dibandingkan tahun 1963. Tahun 1965, hanya 16.092 penumpang per hari yang memakai kereta lokal.
Halaman Selanjutnya: Bantuan Jepang dalam memodernisasi KRL Jabotabek
Halaman Sebelumnya: Elektrische Staatsspoorwegen (ESS)
Pingback: KAI Uji Coba Kereta Eksekutif dengan Sambungan Tertutup - Railway Enthusiast Digest