Berita KAIndonesiaKereta Api

KAI dan Pecinta Kereta Api Rayakan Satu Tahun Lokomotif “Vintage Livery”

satu tahun vintage livery
Lokomotif CC2018331, BB3048411, dan CC2018334 dalam perayaan satu tahun vintage livery di Depo Semarang Poncol, Sabtu (5/2) | Foto: Dok. KAI

REDigest.web.id, 7/2 – PT Kereta Api Indonesia (KAI, Persero) dan komunitas pecinta kereta api merayakan peringatan satu tahun lokomotif vintage livery. Perayaan ini berlangsung di Depo Lokomotif Semarang Poncol, Sabtu (5/2) lalu.

Adalah komunitas Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) dan Komunitas Railfans Daop Empat (KRDE) sebagai undangan pada perayaan tersebut. Sementara itu, Pelaksana Tugas EVP Daop 4 Semarang, Wisnu Pramudyo mewakili pihak KAI dalam perayaan tersebut. Lokomotif BB3048411, CC2018331, CC2018334, dan lori vintage livery menjadi “artis” dalam perayaan ini.

Dalam perayaan tersebut, Wisnu mengapresiasi kegiatan dan mengatakan bahwa perjalanan kereta api di Indonesia pertama kali berlangsung di antara Stasiun Kemijen-Stasiun Tanggung yang berada di wilayah Daop 4. Wisnu juga mengatakan bahwa keberadaan lokomotif vintage livery adalah edukasi sejarah untuk semua orang.

“Ini mengingatkan kita akan kenangan masa lampau dan merupakan salah satu cara untuk terus mengingat sejarah perkembangan perkeretaapian Indonesia sehingga menjadi penyemangat bagi kita untuk terus memajukan perkeretaapian di Indonesia”, kata Wisnu seperti tertulis pada cuitan akun Twitter resmi KAI.

Wisnu juga berpesan kepada rekan-rekan komunitas pecinta kereta api untuk menjaga keselamatan saat berburu foto kereta api. Ia juga berpesan agar komunitas juga melakukan sosialisasi keselamatan perjalanan kereta api kepada masyarakat.

satu tahun vintage livery
Pemotongan tumpeng oleh ketua umum IRPS, Ricki Dwi Agusti | Foto: Dok. KAI
Penyerahan piagam penghargaan dari IRPS kepada KAI
Penyerahan piagam penghargaan dari IRPS kepada KAI | Foto: Dok. KAI

Perayaan ini pun kemudian berlanjut dengan pemotongan tumpeng oleh ketua umum IRPS, Ricki Dwi Agusti, serta penyerahan piagam dan penyerahan cinderamata dari IRPS kepada KAI. Penyerahan piagam ini merupakan bentuk apresiasi atas upaya KAI Daop 4 untuk menjaga lokomotif vintage livery agar dapat beroperasi di seluruh wilayah Pulau Jawa hingga saat ini.

Perjalanan lokomotif vintage livery dalam satu tahun

tour de vintage
Lokomotif vintage livery CC2018331 saat menghela KA Argo Muria. Butuh delapan bulan sejak peluncurannya hingga lokomotif ini keluar dari region lock, dan hanya sebulan hingga lokomotif ini terkena region lock kembali. | Foto: Khesya Radya Irwanto

Lokomotif jalur utama dengan vintage livery pertama kali muncul akhir Februari 2021 lalu. Kala itu, lokomotif CC2018331 milik Depo Lokomotif Semarang Poncol yang baru saja menjalani perawatan 72 bulanan (P72) di Balai Yasa Yogyakarta tampil untuk uji coba dinamis antara Stasiun Lempuyangan-Stasiun Purwosari, PP pada 23 Februari 2021.

Penggunaan livery zaman dahulu pada lokomotif CC2018331 merupakan usulan dari komunitas IRPS serta Semboyan Satoe Community (SSC) kepada KAI. Menurut beberapa sumber, usulan yang sama juga telah dilayangkan sejak 2017 lalu namun kala itu tak membuahkan hasil.

Lokomotif vintage livery pertama sempat region lock

Lokomotif vintage Surabaya
Lokomotif vintage livery CC2018331 saat pertama kali bertandang ke Surabaya | Foto: Syifa Dewantara

CC2018331 kemudian pulang ke Semarang setelah peresmian di Balai Yasa Yogyakarta berlangsung pada 28 Februari 2021. Namun sejak kepulangannya ke Semarang, lokomotif ini lebih banyak beroperasi di wilayah Daop 4 ketimbang berkelana seantero Jawa. Tercatat saat itu hanya tiga kali lokomotif ini keluar dari wilayah Daop 4 Semarang dengan menghela kereta luar biasa (KLB) ke Surabaya.

Hal ini kemudian memicu gelombang protes dari banyak pecinta kereta api terutama di wilayah Daop 6 Yogyakarta dan Daop 8 Surabaya sejak Agustus-September 2021. Kala itu, istilah “region lock” pun terlahir dari pecinta kereta api di kedua Daop tersebut dalam komentar-komentar di media sosial Facebook. Terlebih pada saat itu beberapa lokomotif CC201 livery biasa milik Semarang Poncol tercatat menghela KA-KA jarak jauh di luar wilayah Daop 4.

Namun, antara 2-6 Oktober 2021 lokomotif ini pun mulai terlepas dari region lock dengan bertugas sebagai lokomotif penghela KA Kamandaka dan KA Joglosemarkerto berkeliling tiga Daop di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Puncaknya pada 7 Oktober 2021, lokomotif CC2018331 bertugas sebagai lokomotif penghela KA Argo Muria menuju Daop 1 Jakarta.

Lokomotif ini kemudian melakukan roadshow berkeliling seluruh Daop di Jawa hingga November 2021. Dalam roadshow tersebut, lokomotif CC2018331 tercatat menghela KA Serayu, Airlangga, Sawunggalih, Matarmaja, Tawang Alun, Sri Tanjung, dan Progo. Bahkan lokomotif ini juga sempat menghela KA Argo Muria dan Argo Sindoro tambahan serta KA tambahan tujuan Solo Balapan. Roadshow lokomotif vintage livery pun terbukti telah memberikan dampak positif pada masyarakat umum pengguna kereta api.

Namun setelah November 2021, lokomotif ini kembali lebih banyak beroperasi di wilayah Daop 4 Semarang. Beberapa pecinta kereta api pun mulai bersuara kembali karena hal tersebut.

Bertambah jumlah

tiga CC202 vintage
Lokomotif CC2028609, CC2029002, dan CC2020807 dengan rangkaian MRL01 yang terdiri dari 60 gerbong angkutan batubara | Foto: Muhammad Iqbal Setiawan/OPKA Sumsel

Dalam perjalanannya, KAI pun tidak hanya menerapkan vintage livery pada lokomotif CC2018331 saja. Awalnya, UPT Balai Yasa Lahat menerapkan livery tersebut pada lokomotif BB20007. Lokomotif ini merupakan lokomotif pelangsir di Balai Yasa Lahat.

Penerapan vintage livery kemudian berlanjut pada lokomotif BB3048411 milik Depo Lokomotif Semarang Poncol. Sebelumnya lokomotif ini mengenakan livery yang KAI gunakan saat ini. Penerapan ini merupakan inisiatif dari Depo Lokomotif Semarang Poncol.

Kelanjutan penerapan vintage livery kembali ke Sumatera bagian selatan pada September 2021. Saat itu, KAI menyetujui penerapan vintage livery pada lokomotif CC202. Tak tanggung-tanggung, KAI menerapkannya pada tiga lokomotif yaitu CC2028609, CC2029002, dan CC2020807. Uniknya, CC2020807 merupakan lokomotif yang sebelumnya tidak pernah menggunakan livery krem-hijau yang KAI gunakan antara 1953-1991 karena lokomotif ini merupakan buatan 2008.

CC2018334 kembali beroperasi
Lokomotif CC2018334 menghela tiga gerbong datar menuju Stasiun Brumbung | Foto: Vega Gilang Rahmandhani

Depo Lokomotif Semarang Poncol kemudian kembali menambah jumlah lokomotif vintage livery miliknya. Kali ini, lokomotif CC2018334 terpilih menjadi lokomotif vintage livery. Lokomotif ini akan menemani CC2018331 dalam menghela KA jarak jauh. Namun hingga kini lokomotif ini baru hanya menghela KA Kaligung, Ambarawa Ekspres, Blora Jaya Ekspres, dan belum menghela KA jarak jauh.

Belakangan, penerapan vintage livery juga telah merambah Divisi Regional I Sumatera Utara. Cuitan akun Twitter @JongJava_17 memperlihatkan bahwa lokomotif BB3027006 saat ini telah menggunakan vintage livery di dalam Balai Yasa Pulubrayan. (RED/MPF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×